tirto.id - Sojang, YouTuber Korea Selatan (Korsel), dituduh mencemarkan nama baik sejumlah idol Kpop. Belakangan, namanya semakin menjadi sorotan usai muncul dugaan bahwa HYBE berlangganan kanal YouTube miliknya untuk menyebarkan berita negatif grup agensi lain.
Dilansir dari Times Now, YouTuber Korsel Sojang bernama asli Park Joo Ah, perempuan berusia pertengahan 40-an. Sojang sering menuai kontroversi karena menyebarkan rumor palsu mengenai selebriti ternama Korsel, termasuk idol Kpop dan aktor K-drama.
Sojang mulai dikenal sebagai kanal komentar seputar K-Pop. Namun, alih-alih sekadar memberikan pandangan, saluran ini kerap menjadi tempat penyebaran tuduhan tak berdasar yang merusak reputasi.
Ia menuding beberapa selebriti melakukan hal-hal kontroversial seperti perundungan atau hubungan asmara sesama jenis yang tidak pernah terbukti. Beberapa rumor besar, seperti kabar pernikahan RM BTS dan gosip hubungan Heechul Super Junior dengan Winter dari AESPA, berawal dari unggahan-unggahannya.
Target utama dari konten Sojang mencakup nama besar seperti BTS, aespa, Wonyoung IVE, dan Kang Daniel.
Meskipun popularitas Sojang sempat menurun karena kredibilitas informasinya sering dipertanyakan, ia tetap memiliki penonton setia. Dari unggahan-unggahan kontroversialnya, Sojang dikabarkan meraup lebih dari 10 juta KRW per bulan atau sekitar Rp113 juta.
Idol Kpop yang Telah Melaporkan Sojang
Menurut laporan Allkpop, sejumlah idol K-Pop telah mengambil langkah hukum terhadap Sojang. Konten Sojang yang kerap mencemarkan nama baik para idol membuat mereka memutuskan untuk membawa kasusnya ke ranah hukum.
Gugatan hukum terhadap Sojang telah dimulai setidaknya sejak dua tahun yang lalu. Pada Juli 2022, Kang Daniel, mantan anggota Wanna One, melayangkan gugatan pidana terhadap Sojang karena menyebarkan rumor tanpa bukti.
Pada 11 September 2024, agensi Kang Daniel, ARA, mengonfirmasi kemenangan dalam persidangan pertama. Kini, agensi tersebut melanjutkan tuntutan melalui jalur perdata dengan meminta ganti rugi sebesar 100 juta KRW.
Pada tahun yang sama dengan Kang Daniel, Jang Wonyoung dari IVE juga mengajukan gugatan pidana dan perdata karena Sojang diduga menyewa orang untuk menulis komentar buruk tentangnya.
Baru-baru ini, terungkap bahwa dua anggota termuda BTS, Jungkook dan V, telah mengajukan gugatan terhadap Sojang atas pencemaran nama baik. Mereka menuntut ganti rugi sekitar 90 juta KRW. Sidang pertama telah berlangsung pada 23 Agustus 2024, lima bulan setelah gugatan diajukan.
Menyusul anggota BTS, pada 4 September 2024, SM Entertainment mengumumkan bahwa Suho EXO telah menggugat Sojang terkait pencemaran nama baik. Gugatan serupa juga diajukan oleh keempat anggota aespa (Karina, Ningning, Winter, dan Giselle), yang sidang pertamanya digelar pada 2 September 2024 di Pengadilan Distrik Incheon.
Apa Hubungan HYBE dengan Sojang?
Hubungan antara HYBE dan Sojang terungkap setelah bocornya dokumen internal HYBE pada 24 Oktober 2024. Dokumen tersebut menunjukkan bahwa agensi HYBE diduga menjadi anggota VIP saluran YouTube Sojang.
Lebih lanjut dalam laporan Pinkvilla, kebocoran dokumen yang mengungkap dugaan hubungan HYBE dengan Sojang membuat agensi tersebut menuai kritikan tajam karena dianggap mengumpulkan informasi dari saluran yang kontroversial. Terlebih Sojang diketahui telah menghadapi setidaknya delapan tuntutan hukum.
Dalam dokumen tersebut, HYBE menyinggung mengenai informasi yang disebarkan Sojang tentang sebuah grup dari agensi JYP Entertainment. Banyak yang meyakini bahwa girl group yang dimaksud adalah NMIXX.
Dugaan hubungan HYBE dan Sojang semakin menguat karena postingan Sojang yang mengisyaratkan bahwa kanal YouTube-nya diikuti oleh salah satu agensi besar.
“Kami merasa terhormat karena berlangganan secara pribadi oleh salah satu perusahaan hiburan besar. … Salah satu dari perusahaan berikut — SM, YG, JYP, HYBE,” ucap Sojang dalam salah satu unggahannya, seperti dilansir dari Pinkvilla.
Karena hal tersebut, terdapat kecurigaan bahwa HYBE menggunakan informasi dari Sojang untuk menyebarkan rumor negatif tentang grup lain.
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Dipna Videlia Putsanra
