tirto.id - Qamal Mustaqin, ahli argonomi sekaligus Chairman Karya Rama Prima menyebut bahwa rumput jenis Japonica yang ada di Jakarta International Stadium (JIS) tidak memenuhi standar FIFA.
Pasalnya, rumput tersebut ditanam di atas karpet sintetis, sehingga media tanam terlalu dangkal. Menurut dia, ini menyebabkan akar rumput tidak tembus hingga ke bawah.
Qamal menjelaskan, air tidak terpenuhi karena akarnya dangkal, kemudian terpaan sinar matahari juga tidak cukup untuk pertumbuhan rumput secara maksimal.
Pernyataan dari Qamal ini disampaikan pada inspeksi JIS, Selasa, 4 Juli 2023. Inspeksi itu dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Ketua Umum PSSI Erick Thohir, dan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Inspeksi ini dilakukan sebagai upaya evaluasi JIS. Sebab, JIS sedang dipersiapkan untuk menjadi salah satu opsi tempat bertandingan Piala Dunia U17 yang akan dihelat di Indonesia pada akhir tahun 2023 mendatang.
Setelah dilakukan evaluasi, ada beberapa hal yang perlu direnovasi, salah satunya adalah penggantian rumput secara keseluruhan. Ditaksir dana yang untuk pergantian rumput tersebut mencapai Rp6 miliar.
“Jelas tidak masuk standar FIFA kalau di kondisi sekarang. Namun ada solusinya, kita akan ganti semua rumput tersebut,” tegas Menteri PUPR, Basuki Hadimujono pada Antara News.
Siapa Qamal Mustaqim yang Sebut Rumput JIS Bermasalah?
Qamal Mustaqin adalah seorang ahli argonomi sekaligus Chairman, pendiri, dan pemilik PT. Karya Rama Prima. Soal urusan rumput stadion, dia sudah berpengalaman menangani rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno untuk Asian Games pada tahun 2018 lalu.
Pada tahun 2009, Qamal Mutaqin mendirikan perusahaan PT. Karya Rama Prima, yang awalnya bernama Perfect Golf. Perusahaan yang didirkannya bergerak sebagai kontraktor yang berspesialisasi dalam perencanaan, pembangunan, konstruksi, renovasi, perbaikan, dan pemeliharaan lapangan golf di Indonesia.
Bisnis Qamal dari tahun ke tahun mengalami pertumbuhan yang sehat. Sebagai hasilnya, pada tahun 2014, Perfect Golf bertransformasi menjadi PT. Karya Rama Prima.
Transformasi ini sekaligus menjadi titik balik PT. Karya Rama Prima melangkah ke tingkat dan cakupan bisnis dan layanan yang lebih luas lagi.
Melansir laman resminya, PT Karya Rama Prima milik Qamal Mutaqin sudah pernah melakukan sejumlah proyek antara lain di Senayan National Golf, Suvarna Golf Jakarta, Gelora Bung Karno, Palm Hill Golf Club, New Kuta Golf Bali, Black Rocks Golf Belitung, Parahayang Golf Bandung, Merapi Golf Yogyakarta, hingga Bali National Golf.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Alexander Haryanto
