tirto.id - Lembaga riset The Yudhoyono Institute (TYI) akan diresmikan di Ballroom Djakarta Theater, Kamis (10/8) malam ini. Sebelum peresmian, reporter Tirto berkesempatan mengunjungi kantor The Yudhoyono Institute di Jalan Wijaya 1 Nomor 11A, Kelurahan Petogogan, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Suasana tampak sepi saat reporter Tirto menyambangi lembaga bermoto Liberty, Prosperity, Security ini. Hanya tampak seorang petugas keamanan yang berjaga di sana.
Penelusuran reporter Tirto, kantor The Yudhoyono Institute adalah bekas markas pemenangan Agus-Sylvi Center saat Pilkada DKI Jakarta lalu. Di gedung inilah tim sukses dan relawan Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni melakukan koordinasi dan konsolidasi serta memberi keterangan pers kepada wartawan.
Setelah kalah pada putaran pertama Pilkada Jakarta, Agus-Sylvi Command Center berubah menjadi AHY Command Center. Saat ini tidak tampak lagi atribut Agus-Sylvi di gedung tersebut.
Dari jauh tampak baliho besar yang memuat logo AHY Center menutupi bagian muka gedung. Tepat di halaman gedung terdapat karangan bunga dengan nama pengirim Manilka Research, bertuliskan “Congratulation for Launching of The Yudhotono Institute.”
Lantai pertama digunakan sebagai tempat penerimaan tamu. Di lantai dua ada ruang pertemuan dan lantai tiga dipakai sebagai ruang rapat pleno dan studio. Saat memasuki kantor, tepat di depan meja resepsionis, lagi-lagi pengunjung juga disambut oleh tiga umbul-umbul hitam yang memuat logo Yayasan Tunggadewi, Yudhoyono Institute, dan AHY Foundation. Warna hitam gelap khas baju polo yang sering dipakai Agus Harimurti Yudhoyono mendominasi suasana gedung.
Fuad, petugas keamanan kantor, dan beberapa karyawan mengatakan orang-orang yang bekerja di kantor itu sedang menyiapkan peresmian Yudhoyono Intitute.
“Semua orang pergi ke lokasi (peresmian Yudhoyono Institute),” ujar Fuad.
Melalui penelusuran laman ahycenter.id dan surat undangan peresmian The Yudhoyono Institute yang diterima redaksi Tirto, kedua lembaga itu memiliki persamaan visi menyiapkan generasi calon pemimpin masa depan.
Baca:
Penulis: Husein Abdul Salam
Editor: Jay Akbar
