Fenomena belanja daring atau online shopping dan perubahan gaya hidup masyarakat Jakarta membuat beberapa pusat perbelanjaan sepi. Kondisi itu terlihat di Mega Glodok Kemayoran (MGK), Jakarta Pusat.
Mal yang berdiri sejak tahun 2005 ini dikenal sebagai pusat penjualan alat-alat teknik dan suku cadang otomotif, sekaligus bursa mobil bekas. Namun, di sana ada pula toko-toko mainan, sepeda, dan lain-lain. Suasana mal berlantai sepuluh itu hening. Di luar maupun di dalam, hampir tak ada orang berlalu-lalang. Ratusan kios tutup. Sedikit kesibukan tampak di lantai enam, di mana sejumlah pelanggan berbelanja suku cadang dan aksesoris mobil.
Para pedagang yang masih bertahan mengatakan bahwa banyak rekan mereka yang keluar karena tidak sanggup membayar biaya sewa yang ditetapkan pengelola MGK. Mereka berharap agar mal tersebut tidak fokus kepada penjualan otomotif sehingga segmentasi pasar meuas dan bisnis jadi lebih bergairah.
FOTO: Andrey Gromico
Mal yang berdiri sejak tahun 2005 ini dikenal sebagai pusat penjualan alat-alat teknik dan suku cadang otomotif, sekaligus bursa mobil bekas. Namun, di sana ada pula toko-toko mainan, sepeda, dan lain-lain. Suasana mal berlantai sepuluh itu hening. Di luar maupun di dalam, hampir tak ada orang berlalu-lalang. Ratusan kios tutup. Sedikit kesibukan tampak di lantai enam, di mana sejumlah pelanggan berbelanja suku cadang dan aksesoris mobil.
Para pedagang yang masih bertahan mengatakan bahwa banyak rekan mereka yang keluar karena tidak sanggup membayar biaya sewa yang ditetapkan pengelola MGK. Mereka berharap agar mal tersebut tidak fokus kepada penjualan otomotif sehingga segmentasi pasar meuas dan bisnis jadi lebih bergairah.
FOTO: Andrey Gromico