tirto.id - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, Ace Hasan Syadzily menilai, langkah kubu Prabowo-Sandiaga yang fokus merebut suara di Jawa Tengah salah arah. Sebab, kata Ace, Jokowi memiliki basis suara yang besar di Jawa Tengah.
Tetapi, Ace mengatakan, langkah itu justru menjadi keuntungan bagi Jokowi-Maruf lantaran memiliki peluang untuk mendapatkan basis suara di Jawa Barat, yang menjadi basis suara Prabowo di Pilpres 2014.
"Itu salahnya kenapa mereka gempur Jawa Tengah. Padahal Jawa Tengah ini sudah betul-betul ke kami [Jokowi]. Jawa Tengah dikejar, eh, Jawa Barat-nya ditinggalkan. Ya sudah kami rebut," kata Ace saat ditemui di ruangan di DPR RI, Jumat (15/2/2019) siang.
Keunggulan di Jawa Barat ini, klaim Ace, terlihat dari hasil survei yang menyatakan Jokowi-Maruf mendapat suara 42 persen, sementara Prabowo-Sandiaga mendapat 37 persen.
"Survei internal, kami sudah unggul di atas. Dan itu terkonfirmasi kemarin ada lembaga survei yang mengatakan bahwa kita dapat 42 persen dan kubu sebelah 37 persen. Jadi Jawa Barat sekarang mulai dikuasai kami," lanjut Ace.
Jawa Barat, menurut Ace, menjadi daerah yang sangat penting menjadi barometer nasional. Ace juga yakin banyak faktor-faktor yang membuat suara banyak untuk Jokowi-Maruf.
"Banyak tokoh-tokoh Jawa Barat yang sekarang ini sudah menyatakan dukungan secara terbuka dan itu menunjukan kekuatan yang dimiliki oleh Jokowi-Maruf. Kami juga mendapatkan dukungan dari kepala daerah. Dulu 2014 kepala daerahnya dari kubu sebelah. Sekarang Kang Emil dan Pak UU juga partai koalisi," kata Ace.
Faktor lainnya, kata Ace, adalah figur Maruf Amin yang berasal dari Banten berdarah sunda. Ace menilai secara kultural bisa penetrasi ke budaya dan agama, sehingga optimistis menang di Jawa Barat.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Alexander Haryanto
