tirto.id - Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi Kombes Pol Iqbal Alqudusy menyatakan pihaknya menangkap Victor Yeimo, seorang buron atas kasus kejahatan keamanan negara atau makar yang berakibat kepada kerusuhan di Papua dua tahun silam.
Pria itu dibekuk pada 9 Mei 2021, pukul 19.15, di Jayapura. "Satgas Nemangkawi berhasil menangkap DPO aktor kerusuhan Papua 2019, Victor Yeimo," ujar dia ketika dihubungi reporter Tirto, Senin (10/5/2021).
Victor masuk dalam daftar pencarian orang Nomor: DPO/22/IX/RES.1.24/2019/Ditreskrimum bertanggal 9 September 2019. Dalam surat keterangan tersebut, selain dituduh makar, ia diduga menyiarkan suatu berita atau mengeluarkan pemberitahuan yang dapat menimbulkan keonaran di kalangan masyarakat.
Dugaan tindak pidana yang dilakukan Victor termasuk dalam Pasal 106 juncto Pasal 687 KUHP dan/atau Pasal 110 KUHP dan/atau Pasal 14 ayat (1), ayat (2) dan Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 dan/atau Pasal 66 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009.
"Juga melanggar Pasal 160 KUHP dan/atau Pasal 187 KUHP dan/atau Pasal 365 KUHP dan/atau Pasal 170 ayat (1) KUHP dan/atau Pasal 2 Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 juncto Pasal 64 KUHP," sambung Iqbal. Kini Victor masih diperiksa di Polda Papua.
Pada 2019, polisi juga pernah menangkap dua mahasiswa Papua atas tuduhan makar. Mereka dicokok di indekosnya di kawasan Depok, Jawa Barat, 30 September atau satu hari usai Menko Polhukam Wiranto melarang pengibaran bendera Bintang Kejora.
Kedua mahasiswa itu dijerat delik berlapis: Pasal 106 juncto Pasal 87 dan/atau Pasal 110 KUHP. Menurut polisi, ketika mereka demonstrasi AT berperan sebagai koordinator lapangan, pembuat undangan, penggerak massa, menyiapkan bendera, dan orator di atas mobil komando. CK berperan sebagai koordinator laporan aksi Jakarta Timur dan orator di atas mobil komando.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Abdul Aziz
