tirto.id - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno melihat perlu dilibatkannya masyarakat dalam membahas persoalan pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke wilayah lain.
Bahkan, menurut Sandi perlu dilakukan jajak pendapat atau referendum untuk melihat seberapa banyak masyarakat yang ingin Ibu Kota dipindahkan.
"Kalau saya melihat ini sangat strategjs buat referendum, sampaikan seluruh warga Indonesia setuju nggak pindahkan Ibu Kota, sehingga masyarakat menjadi bagian dari pengambilan keputusan tersebut," ujar Sandiaga saat hadiri acara diskusi bertajuk 'Selamatkan Indonesia dari Kebangkrutan' di Gedung Joeang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2019).
Mantan calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 ini mengatakan, pemindahan Ibu Kota bukan hanya soal perpindahan fisik semata, melainkan dibutuhkan pemikiran yang sangat strategis dari masyarakat.
Seluruh warga negara, kata Sandiaga, harus dimintakan pandangannya soal pemindahan Ibu Kota karena juga akan berdampak pada ekonomi masyarakat.
"Persiapannya harus matang, pembiayaannya seperti apa, lapangan kerja nanti yang diciptakan untuk siapa, bagaimana dampak terhadap ekonomi keluarga atau sehari-hari, bagaimana analisanya, pembahasannya siapa saja yang dilibatkan," jelas dia.
Sandiaga bahkan melihat pemindahan Ibu Kota belum menjadi prioritas saat ini. Pemerintah, kata Sandiaga, masih banyak masalah yang harus diselesaikan ketimbang memikirkan rencana memindahkan ibukota.
Apalagi saat ini pemindahan ibukota ini masih sebatas wacana karena memang belum masuk dalam Rancangan APBN 2020.
"Jangan terlalu banyak diperbicarakan karena masih banyak masalah-masalah yang sangat esensial. Harusnya yang lebih kita prioritaskan ihwal ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," ujar dia.
Diketahui, lokasi Ibu Kota baru telah diputuskan pemerintah yakni di Provinsi Kalimantan Timur. Namun, belum diketahui kota/kabupaten yang dituju.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Zakki Amali
