tirto.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengaku tak dapat menjawab alasan mengapa pemerintah pusat tetap harus melanjutkan proyek 5 destinasi wisata super prioritas di tengah pandemi COVID-19. Ia bilang hal itu perlu ditanyakan kepada Presiden Joko Widodo sendiri lantaran dirinya hanya menjalankan apa yang diinginkan kepala negara.
“This is way above my paygrade (Ini jauh di atas bayaran saya). Ini perintah dari presiden. Kalau kenapanya? Mungkin kita bisa berdua tanya ke Pak Presiden karena saya di birokrasi akhirnya juga sadar bahwa saya ini pembantu presiden,” ucap Sandiaga dalam pertemuan Kadin dengan Menparkraf RI di Menara Kadin, Selasa (29/12/2020).
Jawaban itu menjadi respons Sandiaga atas pertanyaan Irfan Wahid. Irfan atau akrab disapa Ipang merupakan mantan Ketua Kelompok Kerja Industri Kreatif Komite Ekonomi Industri Nasional (disingkat KEIN).
Ipang menanyakan alasan pemerintah pusat tetap bersikeras melanjutkan program 5 destinasi wisata prioritas padahal saat ini banyak destinasi lainnya yang membutuhkan perhatian karena terdampak pandemi COVID-19. Ipang juga menambahkan saat ini pelaku usaha perlu strategi yang sifatnya cepat untuk menghidupkan kembali perekonomian.
Sandiaga melanjutkan bahwa dirinya memilih untuk tak bertanya alasan ketika menerima suatu perintah untuk dijalankan. Sandiaga menyatakan dirinya memahami kalau presiden menginginkan program itu dieksekusi dengan cepat.
“Kalau diperintahkan ya enggak akan nanya misal kenapa loncat. Saya tanya ‘seberapa tinggi?’ Bukan ‘kenapa harus loncat pak? jangan loncat dong pak’,” ucap Sandiaga.
Program 5 destinasi super prioritas merujuk kepada 5 wilayah utama pariwisata yang tengah dibangun pemerintah yaitu Danau Toba, Likupang, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo. Program ini juga menjadi target utama Kemenparekraf selama 2021 nanti.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz
