tirto.id - Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020 turun melibatkan pemiliha gubernur-wakil gubernur di 9 provinsi, dan salah satunya adalah Sulawesi Tengah.
Sebanyak 2.022.191 orang tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada Sulteng 2020. Warga Sulteng hari ini, Rabu (9/12/2020), melakukan pencoblosan di 6.309 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di 13 kabupaten/kota.
Pilkada Sulawesi Tengah 2020 diikuti oleh 2 pasangan calon. Kedua pasangan calon yang bertarung di Pilkada Sulteng 2020 berkontestasi dengan bekal dukungan partai politik yang timpang, di segi kuantitas.
Pasangan calon nomor urut 1 di Pilgub Sulteng 2020, Mohamad Hidayat Lamakarate-Bartholomeus Tandigala, hanya diusung oleh dua partai politik yakni Gerindra dan PDIP.
Lawan mereka, pasangan calon nomor urut 2, Rusdy Mastura-Ma'mun Amir maju ke Pilgub Sulteng 2020 dengan bekal dukungan dari 9 partai politik, yang berposisi sebagai pengusung, yakni PKS, Nasdem, Hanura, PKB, Golkar, Perindo, PAN, PPP, dan Demokrat.
Melihat latar belakang dua calon gubernur (cagub) itu, Pilgub Sulteng 2020 merupakan panggung persaingan di antara mantan kepala daerah dan birokrat.
Rusdy Mastura pernah menjabat Wali Kota Palu selama 2 periode, yakni sejak 2005 hingga 2015. Sedangkan Mohamad Hidayat Lamakarate terakhir kali menduduki posisi Sekda Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2017-2020.
Hasil hitung cepat Pilkada Sulteng 2020 dapat diketahui dari quick count yang digelar beberapa lembaga survei. Meski tidak menentukan hasil final, sejumlah hasil quick count selama ini dapat memprediksi peta perolehan suara di pemilu.
Berdasarkan data hasil quick count lembaga survei, bagaimana persaingan kedua paslon dalam perolehan suara di Pilgub Sulteng?
Mengutip data quick count lembaga survei Poltracking, yang disiarkan live streaming Kompas TV, dan sudah mencakup 97,8 persen sampel suara per pukul 21.00 WIB, perolehan dukungan untuk dua paslon di Pilkada Sulteng adalah sebagai berikut:
- Rusdy Mastura-Ma'mun Amir: 60,29 persen
- Mohamad Hidayat-Bhartolomeus: 39,71 persen
Data hitung cepat Pilkada Sulteng 2020 pun bisa dilihat di laman KPU RI. Hitung cepat perolehan suara paslon di Pilkada Serentak 2020 dibuat KPU dengan memakai data rekapitulasi elektronik, yang dikumpulkan melalui aplikasi Sirekap (Sistem Informasi Rekapitulasi).
Sirekap menjadi pengganti Situng (Sistem Informasi Penghitungan Suara) yang sempat diterapkan oleh KPU di pemilu-pemilu sebelumnya, termasuk Pilpres 2019. Sumber utama data Sirekap ialah foto formulir hasil pemungutan suara di TPS, yang disebut formulir Model C.Hasil-KWK.
KPU menetapkan Sirekap memiliki dua jenis fungsi dalam Pilkada Serentak 2020. Pertama, Sirekap dipakai untuk alat bantu dalam proses rekapitulasi hasil perolehan suara yang dilakukan berjenjang dari tingkat TPS, PPS, PPK, dan KPU Kabupaten/Kota. Kedua, Sirekap dimanfaatkan sebagai sarana publikasi data hasil penghitungan suara dari seluruh TPS dan setiap jenjang rekapitulasi, yang bisa diakses oleh publik.
Namun, penting untuk diketahui oleh publik, hasil rekapitulasi di Sirekap KPU tidak menjadi dasar penentuan pemenang Pilkada 2020.
Hasil akhir Pilkada 2020 tetap ditentukan oleh rekapitulasi suara secara manual yang dilakukan berjenjang sejak tingkat TPS, PPS, PPK hingga KPU Kabupaten/kota dan KPU Provinsi.
Berdasarkan data Sirekap di laman KPU RI, yang sementara baru terkumpul dari 666 TPS (10,56 persen dari total 6.309 TPS, hasil hitung cepat Pilkada Sulteng per pukul 22.00 WIB, ialah sebagai berikut:
- Rusdy Mastura-Ma'mun Amir: 58,9 persen
- Mohamad Hidayat-Bartholomeus: 41,1 persen.
Untuk melihat data selengkapnya di KPU yang terus bergerak, klik link: Hasil Hitung Cepat Pilkada Sulteng 2020 versi Sirekap KPU.
Editor: Agung DH
