Indeks Video Instagram Tirto

Kita udah pernah bahas gaji anggota DPR, dan sekarang kita bedah berapa pendapatan orang nomor satu dan nomor dua di Indonesia? Clue-nya klasik: tunjangannya lebih menggiurkan dari gaji pokoknya.

Kenapa tiap parpol nggak mencalonkan masing-masing kadernya di pilpres?

Modal nyaleg bisa mencapai Rp 750 juta sampai Rp 4 miliar. Pertanyaannya, berapa sih gaji anggota DPR RI sampai pada rela ngeluarin modal segitu?

Menyerang pihak lawan adalah hal yang wajar dalam kontestasi pemilu.

Fun fact: Indonesia baru sekali menyelenggarakan pilpres dua putaran, yaitu pada pemilu 2004 yang diikuti hingga lima paslon.

Ada loyalis yang setia sama satu partai dan fiks mendukung kandidat dari partai itu. 

Apa yang dilakukan para caleg yang tidak punya banyak modal?

Indonesia adalah negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. Jadi apakah Indonesia juga otomatis negara yang demokratis?

Ada masanya kita hanya memilih parpol, dan parpol kemudian menunjuk kadernya sebagai anggota parlemen.

Republik ini usianya hampir delapan dekade, tapi politik uang tetap marak di tiap pemilu.

Biaya berpolitik di Indonesia amat mahal.

Rezim Orde Baru punya agenda khusus tiap lima tahun sekali: main pemilu-pemiluan Jadi faktor apa aja yang bikin pemilu tahun 1971-1997 tidak benar-benar demokratis?

Masih inget deg-degannya pertama kali nyoblos?

Indonesia masih kalah dari Laos, Filipina, atau Vietnam dalam hal keterlibatan politisi perempuan di parlemen. Kenapa ya?

Setiap pemilu adalah tes untuk mengukur apakah demokrasi kita sudah benar-benar inklusif untuk semua, termasuk para penyandang disabilitas?

Pemilu yang jadi ajang pertarungan berbagai parpol adalah indikator paling mudah untuk menentukan status negara demokrasi atau bukan.

Isu apa yang wajib diangkat di pemilu tahun depan? Korupsi? Politik identitas? Pelanggaran HAM masa lalu?

Ada yang meroket, tapi bukan pesawat luar angkasa.

Aktivis golput awalnya tetap datang ke TPS, tetap masuk ke bilik suara, tapi melakukan aksi protes yang bikin surat suaranya gak sah, sekaligus jadi asal-usul nama “golongan putih”.

Ada yang menjagokan calon karena satu kampung halaman. Ada yang lebih mempertimbangkan rekam jejak.