Masuk tirto.id
tirto.id - Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, optimis perekonomian Indonesia pada 2026 akan lebih cerah dibandingkan 2025.
Keyakinan ini diawali oleh proyeksi pembalikan arah pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2025 yang diprediksi mencapai 5,5 persen.
"Kalau 5,5, itu memang kita ekspek ada perbalikan arah pertumbuhan ekonomi dengan triwulan keempat itu, Oktober, November, Desember, dua bulan dari sekarang," ujar Purbaya dalam Media Gathering APBN 2025, di Novotel, Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/10/2025).
Purbaya menjelaskan, optimisme pembalikan arah ekonomi ke depan ditopang oleh dua strategi utama yang sedang dijalankan pemerintah.
Pertama, injeksi likuiditas dengan menggelontorkan dana sebesar Rp200 triliun ke sistem perbankan pada akhir September 2025. Menurutnya, langkah ini telah mendorong pertumbuhan uang primer mencapai 13,1 persen.
Dampaknya juga terlihat pada pertumbuhan kredit Bank Mandiri yang melesat dari 8 persen menjadi 11 persen.
“Sekarang saya ekspek akan tumbuh lebih kencang lagi,” ujarnya.
Kedua, akselerasi belanja pemerintah melalui kementerian/lembaga. Bahkan , Purbaya pun telah mengancam akan mengalihkan anggaran KL jika lambat menyerap.
"Saya akan pastikan kementerian-kementerian lembaga menyerap tepat waktu. Kan saya sudah ancam, akhir Oktober ini saya analisa, mereka enggak bisa serap, saya ambil lagi uangnya, saya sebar ke program-program yang lebih siap," jelas Purbaya.
Kombinasi stimulus fiskal dan moneter ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi kuartal IV melampaui kuartal III yang diproyeksi sekitar 5,1 persen.
"Ini endingnya adalah kalau yang terjadi inilah sinyal awal dari pembalikan arah ekonomi dan langkah yang pertama kita memasuki era pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat," ujarnya.
Menatap 2026, Purbaya semakin optimis dengan komitmen pemerintah untuk terus memantau peredaran uang dan menghilangkan hambatan di sektor riil.
“2026 pasti akan lebih cerah dibandingkan dengan tahun 2025," tuturnya.
Penulis: Nanda Aria
Editor: Hendra Friana
