Puncak Arus Balik Lebaran 2018 Diprediksi Terjadi pada 20-22 Juni

tirto.id - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan puncak arus balik Lebaran 2018 bakal terjadi pada 20-22 Juni 2018. Kemenhub juga memprediksi arus balik yang telah berlangsung sejak awal pekan ini akan terjadi sampai dengan Minggu (24/6/2018).

“Mulai hari ini sampai 2-3 hari ke depan akan terjadi [puncak arus balik]. Sekarang sudah H+4 Lebaran, Jadi dari H+4 sampai dengan H+6 Lebaran, kepadatan akan terjadi di situ,” ujar Kepala Posko Harian Mudik Kemenhub Agus Saptono di Kantor Kemenhub, Jakarta, pada Rabu (20/6/2018).

Agus menjelaskan kepadatan yang terjadi semenjak kemarin (19/6/2018) sampai dengan hari ini terjadi karena sebagian besar pegawai sudah kembali bekerja pada Kamis besok (21/6/2018). Sementara bagi yang masih mengambil cuti, mereka baru akan kembali lagi ke Jakarta dalam beberapa hari ke depan.

Menurut Agus, lalu lintas kendaraan yang kembali ke Jakarta masih relatif lancar pada Rabu pagi tadi. Namun, sudah terpantau ada kepadatan kendaraan pada 146 titik di ruas tol Jakarta-Cikampek.

Sedangkan lalu lintas pada ruas tol lainnya, seperti Tol Jakarta-Tangerang-Cengkareng, Tol Jagorawi, Tol Lingkar Jakarta, Tol Purbaleunyi, Tol Surabaya-Gempol, Tol Semarang, dan Tol Palikanci, masih terbilang lancar.

Agus menambahkan Korlantas Polri telah mengupayakan sejumlah langkah untuk mengantisipasi kemacetan di jalan tol. Salah satunya ialah menerapkan sistem satu arah (one way) sebagaimana yang diterapkan dari Tol Cipali sampai dengan Cawang, Jakarta Timur pada Selasa kemarin.

“Kebijakan ini memang untuk mencari solusi terbaik. Kalau diperhatikan, [setelah ada kebijakan] jadi jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Namun untuk sistem one way itu kan diskresi dari Korlantas Polri,” kata Agus.

Meski telah memproyeksikan bahwa puncak arus balik terjadi pada 20-22 Juni 2018, Agus tidak melihat ada peningkatan volume kendaraan yang signifikan. Agus mengimbau agar masyarakat bisa secara bijak menentukan waktu untuk melakukan perjalanan karena masa libur relatif panjang.