Masuk tirto.id
tirto.id - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sentiong di Kota Cimahi untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan persampahan.
Fasilitas yang dibangun dengan pendanaan Bank Dunia sebesar Rp33,9 miliar ini memiliki kapasitas pengolahan hingga 50 ton sampah per hari.
Kepala Balai Penataan Bangunan, Prasarana, dan Kawasan Jawa Barat, Muhammad Reva, mengatakan, pembangunan TPST ini merupakan bagian dari Program Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities (ISWMP) pada Tahun Anggaran 2023-2024.
“Pembangunan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memperbaiki sistem pengelolaan sampah, khususnya dalam penanganan sampah tercampur di sumbernya,” katanya di TPST Sentiong, Cimahi, Jawa Barat, Kamis (13/11/2025).
TPST Sentiong yang berdiri di atas lahan seluas 17.000 meter persegi di Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara ini, dilengkapi dengan hanggar pengolahan seluas 6.500 meter persegi.
Fasilitas ini memanfaatkan berbagai peralatan modern untuk memilah dan mengolah sampah secara efisien.
“Dari proses pengolahan tersebut, dihasilkan produk berupa biomass 58,6 persen, fluff 4,2 persen, dan material daur ulang 8,4 persen,” ucapnya.
Menurutnya, pembangunan TPST Sentiong ini tak terlepas dari upaya pemerintah untuk menanggulangi darurat sampah yang melanda beberapa daerah, termasuk Jawa Barat.
TPST ini kini melayani tiga kelurahan, yaitu Cipageran, Citeureup, dan Padasuka, yang mencakup total 14.285 kepala keluarga.
“Memang dari pembangunan PPST dalam rangka kita melihat prediksi ke depan yang akan ada terjadi darurat sampah, dan memang sudah terjadi darurat sampah di Jawa Barat itu termasuk salah satu penghasil sampah terbesar,” tambahnya.
Penulis: Nanda Aria
Editor: Hendra Friana
