tirto.id - Presiden Joko Widodo dalam pidatonya di depan anggota DPR, Rabu (16/8) menyinggung tentang capaian industri transportasi Indonesia. Menurutnya, kerja sama pemerintah di bidang transportasi membuat industri dalam negeri dikenal oleh negara lain.
“Sedangkan dalam diplomasi ekonomi, mesin diplomasi kita juga terus bergerak menggarap pasar-pasar non-tradisional di Afrika, Timur Tengah, dan Asia. Selama setahun ini, PT INKA berhasil mengekspor 150 gerbong kereta api ke Bangladesh, PT Dirgantara Indonesia mengekspor pesawat CN 235 ke Senegal dan Thailand,” katanya.
Sebelumnya, Indonesia yang tergabung dalam Asosiasi Negara-negara Pesisir Samudra Hindia atau dalam Bahasa Inggris Indian Ocean Rim Association (IORA), pada 6 Maret lalu berkomitmen untuk mengembangkan kerja sama ekonomi dengan negara-negara di Afrika dan Asia seperti Bangladesh dan Thailand. Kerja sama ekonomi ini juga diwujudkan dengan ekspor pesawat dan gerbong kereta api di kedua negara itu.
Data yang dihimpun oleh tim riset Tirto menemukan bahwa sepanjang 2016, PT INKA berhasil mengekspor 150 gerbong kereta api ke Bangladesh, PT Dirgantara Indonesia mengekspor pesawat CN235 ke Senegal dan Thailand. Melalui skema NIA, Indonesia Eximbank telah memberikan pembiayaan kepada PT INKA dengan nilai maksimum sebesar Rp300 miliar untuk jangka waktu sampai dengan 31 Desember 2016.
Pembiayaan tersebut digunakan untuk memproduksi 150 gerbong kereta penumpang atas pesanan Bangladesh Railway, yang akan dikirimkan secara bertahap mulai bulan Maret hingga Agustus 2016, diawali dengan pengiriman pertama pada 31 Maret 2016.
Pada tanggal tanggal 25 November 2016 PTDI melakukan kegiatan ferry flight 1 (satu) unit pesawat terbang terbang CN235-220M Multi Purpose Aircraft Royal Thai Police (RTP) dari PTDI ke Thailand.
Penulis: Arman Dhani
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti
