tirto.id - Presiden Jokowi kembali menyampaikan kriteria menterinya dalam periode kedua. Setidaknya ada 3 kriteria yang menurut dia layak menjadi menteri. Apa saja?
"Eksekutor kuat, tahu manajemen artinya manajerialnya baik, memiliki keberanian dan lain-lain, masalah integritas dan lain-lain," kata Jokowi usai acara pembubaran TKN di daerah Menteng, Jakarta, Jumat (26/7/2019).
Namun, Jokowi mengaku, dirinya belum membahas soal kursi menteri untuk partai koalisi pendukungnya, termasuk pula berbicara soal jatah kursi untuk partai oposisi. Sampai saat ini, Jokowi masih memilah dan menunggu portofolio kandidat menteri yang ditawarkan parpol.
Jokowi mengatakan, dirinya akan melakukan pembicaraan dengan partai koalisi, meskipun memastikan waktu khususnya. Namun, mantan Wali Kota Solo itu memastikan pembahasan dilakukan sesuai waktunya.
"Dibahas ya nanti kalau waktunya ya kami akan undang berbicara persis mengenai itu," kata Jokowi.
Hingga saat ini, Presiden Jokowi belum menentukan kabinetnya di periode kedua. Namun, Jokowi sudah memanggil sejumlah partai koalisi di Istana Bogor dan Istana Negara untuk melakukan pembicaraan.
Meski belum menentukan kabinet, sejumlah parpol sudah meminta kursi menteri. Salah satu partai yang terang-terangan soal kursi menteri adalah Partai Kebangkitan Bangsa. PKB meminta kursi lebih banyak dibanding pemerintah 2014-2019. Bila lebih sedikit, PKB mengklaim mereka merugi.
"Ya mudah-mudahan PKB lebih beruntung, itu artinya kalau kemarin dapat katakanlah empat, besok nambah, itu beruntung. Kalau sama-sama saja ibarat usaha masih rugi, tapi kalau berkurang itu celaka itu kan gitu," kata Ketua DPP PKB Jazilul Fawaid saat ditemui di DPR RI, Rabu (17/7/2019) siang.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Alexander Haryanto
