tirto.id - Kecelakaan di Pasar Rumput yang terjadi pada 18 Maret lalu mengakibatkan seorang tukang sayur meninggal dunia. Besi holo berukuran 4x4 meter jatuh menimpanya.
Polres Jakarta Selatan yang diserahi tanggungjawab untuk penanganan kecelakaan proyek ini menegaskan akan ada penetapan tersangka untuk diminta pertanggungjawabannya. Hal ini dikatakan oleh Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto ketika dihubungi Tirto.
Menurut Mardiaz, Polres tengah mencari siapa yang bertanggungjawab atas insiden itu. Meski sudah mengetahui bahwa PT Waskita Karya yang bertanggungjawab, individu yang mengemban tugas proyek di rumah susun sederhana sewa tersebut masih didalami.
“Ada tersangkanya. Tapi kami masih memilah-milah karyawan yang harus bertanggungjawab secara langsung,” tegasnya.
Dalam tujuh peristiwa kecelakaan yang terjadi dalam kurun waktu tujuh bulan terakhir, dua karyawan Waskita jadi tersangka kecelakaan proyek. Pada kasus bulan lalu terkait kecelakaan di pembangunan jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, AA yang merupakan Kepala Pelaksana Lapangan Waskita ditetapkan sebagai tersangka karena dianggap lalai.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto mengaku, pihaknya akan melihat kronologis dan standar operasional pembangunan terlebih dahulu sebelum menegaskan ada faktor kelalaian. Pihak Polri juga akan melihat jaminan keselamatan yang ada karena merupakan hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan.
“Kalau ini sudah dilakukan, kami akan mengecek lagi kenapa bisa terjadi kecelakaan. Ini kan sudah berkali-kali [terjadi kecelakaan], kami harus teliti betul,” tegasnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno kecewa dengan adanya kecelakaan konstruksi Rusunawa Pasar Rumput yang digarap Waskita. Ia mengatakan, pemerintah provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi akan mengevaluasi dan ikut investigasi prosedur keselamatan kerja di proyek tersebut.
“Akan dilaporkan ke kami sore ini, evaluasi dan investigasi sedang berjalan, tapi kami memberi penekanan karena sudah terjadi berulang kali. Tidak hanya evaluasi, evaluasi terus, harus ada yang bertanggungjawab,” katanya di Balai Kota hari Senin (19/3/2018).
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Yuliana Ratnasari
