tirto.id - Jajaran Polda Metro Jaya akan meningkatkan antisipasi hoaks di bidang siber dengan cara yang preventif dalam waktu 42 hari menjelang pemilu.
“Kami ada upaya preventif, kami sampaikan imbauan kepada masyarakat dengan berbagai media yang kami punya. Jangan sampai menyebarkan ujaran kebencian dan hoaks di media sosial,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Rabu (6/3/2019).
Hoaks dan ujaran kebencian, lanjut dia, bisa menimbulkan kesimpangsiuran yang menyebabkan konflik.
Ia menambahkan, pihaknya melakukan patroli Siber yang dilakukan oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus, Direktorat Intelijen dan bidang Multimedia Polda Metro Jaya.
“Tentu saling berkolaborasi antara ketiga unit ini, kami selalu meng-update di dunia maya dan memberikan imbauan,” kata Argo.
Menurut Argo, pihak kepolisian berusaha membangun sinergi dengan masyarakat agar tercipta suasana pemilu yang kondusif, sehingga bisa menghadirkan rasa damai dan nyaman.
“Karena kami membangun sinergitas di antara kami dan masyarakat sehingga bisa menciptakan suasana yang damai dan negara lain melihat demokrasi Indonesia bagus,” sambung dia.
Untuk pertama kalinya pemilihan presiden dan pemilihan para anggota legislatif dilakukan serentak pada Pemilu 2019. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, masa kampanye telah ditetapkan mulai 23 September 2018 hingga 13 April 2019.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Dhita Koesno
