tirto.id - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih mempertahankan posisi sebagai partai di luar koalisi pemerintah, meski putusan soal sikap dan tujuan tersebut belum dirumuskan dalam Majelis Syuro.
"Kita sampai saat ini kami tetap melaksanakan keputusan Majelis Syuro yaitu kami tetap berada di luar pemerintahan," ujar politikus senior yang juga Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid di Gedung Nusantara III, Selasa (30/7/2019).
Ia menjelaskan, pilihan untuk menjadi oposisi tidak akan berubah sekalipun nanti akan diputuskan oleh Majelis Syuro yang baru.
"Karena berkali-kali presiden partai sudah bertemu dengan PKS di banyak tempat di seluruh Indonesia kalau dia [presiden PKS] bertanya konstituen PKS ya mutlaknya menginginkan tetap konsisten dengan sikap yang diambil yaitu berada di luar parlemen," terang dia.
Artinya, kata dia, PKS akan tetap berada di oposisi. Satu hal yang perlu ia ingatkan yaitu jika ada partai mengambil sikap tidak berada di kabinet malah dianggap dimusuhi. Partai di luar koalisi pemerintah diperlukan untuk menjaga demokrasi.
"Dulu partai yang menguasai parlemen dan eksekutif saat ini juga berada di luar parlemen selama 10 tahun. Konstitusi kita memberi ruang untuk berada di dalam kabinet atau di luar. Dulu juga PDIP pilih berada di luar kabinet. Jadinya biasa saja. Karena sekarang PKS berada di luar kabinet enggak perlu diangap satu hal yang harus dicurigai atau dipersekusi," beber dia.
Ia mengatakan, seharusnya publik bersyukur karena masih ada partai yang ingin berada di luar kabinet. Karena dengan cara tersebut harapan akan adanya demokrasi yang lebih berkualitas bisa dilakukan.
"Demokrasi yang lebih substantif akan bisa dilaksanakan. Saya yakin PKS tidak akan sendirian di luar kabinet akan ada partai yang akan ada di luar kabinet juga dan lebih dari itu tentu yang memang tidak semua yang akan ada di kabinet," beber dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri
