tirto.id - Pesawat militer milik Aljazair jatuh pada Rabu (11/4/2018) pagi waktu setempat. Pesawat itu jatuh tak lama setelah lepas landas dari pangkalan militer Boufarik, di Aljazair bagian utara. Lebih dari 250 orang tewas akibat kecelakaan ini.
Kementerian pertahanan setempat menyatakan penyebab kecelakaan belum diketahui dan masih diselidiki, demikian seperti dikutip dari The Guardian.
Juru bicara badan perlindungan sipil, Mohammed Achour mengatakan pesawat militer Ilyushin Il-76 itu mengangkut tentara.
Menurut Achour, pesawat dijadwalkan untuk singgah di Tindouf, sebelah barat Algeria, tempat para pengungsi dari Sahara Barat, wilayah yang juga diklaim oleh Maroko.
Algerie24, sebuah situs berita lokal, mengatakan bahwa pesawat itu menuju ke kota Bechar di Aljazair barat.
Pesawat baru saja lepas landas dari Boufarik, sekitar 20 kilometer dari kota Algiers, saat ia jatuh.
Dilansir dari Aljazeera, pesawat tersebut membawa 247 penumpang dan 10 awak, diduga semuanya tewas dalam kecelakaan tersebut.
Kecelakaan di Boufarik ini menjadi kecelakaan terburuk di Aljazair sejak 2003. Pada tahun itu, pesawat jet Air Algeria jatuh setelah lepas landas dari Tamanrasset, menyebabkan kematian 102 orang.
Pada 2014, lebih dari 70 tentara yang tidak bertugas dan anggota keluarga mereka meninggal karena kecelakaan pesawat C-130 yang menabrak gunung Djebel Fertas, sesaat sebelum mendarat di utara kota Constantine.
Desember 2012, dua pesawat jet militer yang sedang berlatih bertabrakan di udara dekat Tlemcen, barat laut Aljazair. Kecelakaan itu menewaskan dua pilot masing-masing pesawat.
Sebulan sebelumnya, pesawat angkut militer CASE C-295 yang membawa muatan kertas untuk pencetakan uang kertas di Aljazair jatuh di Prancis. Pesawat itu membawa lima tentara dan seorang wakil dari bank sentral Aljazair yang semuanya tewas.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra
