tirto.id -
"Masyarakat harus bekerja sama supaya berhati-hati terutama untuk pengemudi mobil besar itu supaya juga jaga badan. Jangan menggunakan obat-obatan yang menyebabkan disorientasi seperti narkoba atau obat-obat yang apa namanya memacu syaraf tertentu, supaya menggunakan yang wajar-wajar saja dan jangan sampai membuat atau mengganggu jalannya arus ini," kata Mahfud usai meninjau Command Center Korlantas di KM 29, Jawa Barat, Selasa (18/4/2023).
Ia juga menerima laporan bahwa masih ada pemudik yang menepi di pinggir jalan tol. Ia berharap agar pemudik tidak berhenti di pinggir jalan karena memicu kemacetan. Hal itu berdasarkan pemantauan langsung Mahfud dan dialog dengan petugas di lapangan.
"Saya tadi masih melihat di beberapa tempat berdasarkan laporan ada beberapa pengemudi yang misalnya masih istirahat di pinggir jalan yang bukan tempat yang disediakan. Nah, itu kalau nanti menumpuk itu bisa mengganggu menimbulkan kemacetan.
"Oleh sebab itu dimohon kerja samanya masyarakat karena tidak cukup hanya polisi atau Korlantas yang menyiapkan sementara masyarakatnya tidak mau bekerja sama," ujar Mahfud.
Mahfud juga meminta agar warga yang mudik untuk menjaga keamanan barang di rumah. Ia yakin warga sudah memitigasi agar barang mereka di rumah tidak hilang saat mudik. Ia juga yakin patroli keamanan akan berjalan, apalagi sudah ada CCTV dan alat keamanan lain seperti drone. Oleh karena itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini yakin situasi aman meski warga mudik.
"Mudah-mudahan aman tetapi orang yang mau mudik juga harus menjaga keamanannya sendiri ketika akan meninggalkan rumah disiapkan segalanya agar tidak mudah menarik perhatian untuk disatroni orang, kuncinya yang benar, memilih penjaga meminta orang menjaganya dengan baik dan lapor juga aparat keamanan setempat bahwa rumah saya kosong dan seterusnya," jelas Mahfud.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri
