tirto.id - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky meminta senjata jarak jauh kepada sekutu Barat, pada Kamis, 23 Maret 2023. Pembicaraan itu dilakukan oleh Zelensky melalui sambungan video dalam acara KTT Uni Eropa.
Selain meminta bantuan senjata, Zelensky juga menceritakan bagaimana kondisi Ukraina yang semakin mengerikan akibat perang dengan Rusia.
“Saya menyaksikan dengan kepala mata saya sendiri, bahwa di dekat garis depan pertempuran berlangsung begitu sengit,” kata Zelensky seperti dikutip The Guardian.
Para pemimpin Uni Eropa pun menanggapi permintaan Zelensky dan mendukung sebuah rencana yang sudah disetujui oleh para Menteri Luar Negeri, pada 20 Maret 2023.
Rencana yang disetujui tersebut adalah: berbagai negara akan mengirimkan satu juta peluru artileri ke Ukraina selama satu tahun ke depan. Peluru tersebut merupakan peluru senjata jarak jauh untuk melawan invasi Rusia.
Terkait dengan itu, para pemimpin Uni Eropa mengadakan pembicaraan dengan kepala PBB António Guterres, pada 23 Maret 2023. Salah satu pembahasannya adalah keamanan pangan global dan sanksi yang dikenakan pada Rusia atas invasinya ke Ukraina.
Wakil Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev merespons berbagai bantuan yang dilakukan oleh sekutu Ukraina. Menurut dia, hubungan Moskow dengan Barat telah mencapai titik terendah sepanjang masa.
“Setiap hari ketika mereka memberikan senjata kepada Ukraina, kiamat nuklir semakin dekat," kata Medvedev.
Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-394
Dilansir dari Al Jazeera, Kepala Badan Nuklir PBB menyebutkan, situasi di pembangkit listrik Zaporizhzhya Ukraina dalam kondisi berbahaya. Pasalnya, serangan rudal yang dilakukan Rusia bulan ini memutuskan sambungan listrik ke pembangkit tersebut.
Di sisi lain, pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa ini membutuhkan pasokan listrik yang cukup, sehingga dapat diandalkan untuk mengoperasikan pompa-pompa yang mengalirkan air untuk mendinginkan reaktor-reaktor yang menampung bahan bakar nuklir.
Di lain sisi, menurut pemberitaan The Guardian, layanan darurat milik Ukraina gagal melakukan penyelamatan di wilayah Rzhyshchiv dan Kyiv, pada 23 Maret 2023. Hal itu menyebabkan sembilan orang tewas dalam serangan pesawat tak berawak milik Rusia.
Begitu pula serangan yang dilakukan Rusia di Donetsk dan Kherson. Serangan tersebut menyebabkan dua orang tewas dan melukai empat orang lainnya. Sedangkan di Kherson satu orang tewas dan dua lainnya luka-luka.
Zelensky telah memposting rekaman dari kunjungannya ke Kherson pada 24 Maret 2023. Dia mengatakan dalam rekaman video tersebut untuk memulihkan segalanya di kota yang diduduki Rusia selama delapan bulan. Serta kota tersebut dalam keadaan hancur.
Penulis: Sulthoni
Editor: Alexander Haryanto
