tirto.id - Presidensi G20 Indonesia di tingkat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) telah berlangsung pada 15-16 November 2022 di Nusa Dua, Bali. KTT G20 setidaknya telah menghasilkan Leaders Declaration Adopted yang menyepakati 52 poin hasil keputusan.
Salah satu poin menggarisbawahi urgensi untuk mengubah dan mendiversifikasi sistem energi dengan cepat, maju, dan tahan serta stabil. Kepala negara G20 sepakat mempercepat dan memastikan transisi dan aliran energi yang berkelanjutan, adil, terjangkau, dan inklusif.
"Kami menekankan pentingnya memastikan bahwa permintaan energi global diimbangi oleh pasokan energi yang terjangkau," tulis dokumen tersebut dikutip, Rabu (16/11/2022).
Sejumlah negara G20 juga menegaskan kembali komitmen untuk mencapai nol bersih global emisi gas rumah kaca/netralitas karbon sembari memperhitungkan perkembangan ilmiah terbaru.
Para pemimpin G20 juga meminta dukungan berkelanjutan untuk negara-negara berkembang, terutama di negara-negara yang paling rentan, dalam hal menyediakan akses ke kapasitas energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern.
"Kami menegaskan kembali komitmen kami untuk mencapai target SDGs dan berupaya menutup kesenjangan energi akses dan untuk memberantas kemiskinan energi," tulis dokumen tersebut.
Selain itu, G20 juga berkomitmen untuk mencari solusi untuk mencapai stabilitas pasar energi, transparansi, dan keterjangkauan. Mereka sepakat mempercepat transisi energi dengan memperkuat rantai pasokan, keamanan, diversifikasi bauran dan sistem energi.
"G20 akan dengan cepat meningkatkan penyebaran pembangkit listrik rendah emisi, termasuk sumber daya energi terbarukan, dan langkah-langkah untuk meningkatkan efisiensi energi, teknologi pengurangan serta teknologi penghilangan, dengan mempertimbangkan keadaan nasional," demikian dikutip deklarasi itu.
Para petinggi kelompok G20 memahami pentingnya untuk mempercepat pengembangan menuju transisi sistem energi rendah emisi, termasuk dengan dengan cepat meningkatkan penyebaran pembangkit listrik bersih, termasuk energi terbarukan.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang
