tirto.id - Pemerintah menargetkan pelatihan Kartu Prakerja sudah bisa dilakukan secara luring atau offline pada Agustus 2020. Keputusan ini nantinya akan mengikuti perkembangan pandemi COVID-19 yang diharapkan sudah semakin berkurang sekaligus mengikuti tren “kebiasaan baru” yang sudah mulai digalakan pemerintah pada Juni 2020.
“Kalau memungkinkan seiring mulai stabilnya pandemi COVID-19 kami rencankan dimulai pelatihan offline. Mudah-mudahan apakah pertengahan dan akhir Agustus 2020,” Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono dalam konferensi pers virtual, Senin (13/7/2020).
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rudy Salahuddin menjelaskan pembukaan pelatihan secara offline ini tidak dilakukan sembarang. Ia memastikan pelaksanaannya akan memperhatikan protokol COVID-19.
“Kami harap bisa dibuka di daerah yang sudah tidak terdampak COVID-19 maupun yang kondisi COVID-19 sudah menurun,” ucap Rudy yang juga ketua komite cipta kerja dalam konferensi pers.
Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kemnaker Bambang Satrio Lelono menjelaskan pembukaan pelatihan offline ini akan melibatkan gugus tugas percepatan penanganan COVID-19. Bambang bilang hal ini sejalan dengan jaminan kalau pelatihan tatap muka nanti dilaksanakan dengan protokol COVID-19.
Bambang bilang di tengah jumlah kasus COVID-19 yang masih terus meningkat, tentu ada risiko yang harus diantisipasi berkaitan dengan rencana pembukaan ini. Namun ia memastikan lembaganya akan berkoordinasi dengan gugus tugas.
“Kami ingin tanyakan pada gugus tugas COVID-19 untuk pelatihan offline. Nanti mulai dari wilayah-wilayah yang dinyatakan zona hijau,” ucap Bambang dalam konferensi pers.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Reja Hidayat
