tirto.id - Pemerintah akan kembali mempersiapkan anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tahun 2022. Besaran nilai dari program PEN di tahun depan mencapai Rp320 triliun.
"PEN tahun depan kita akan lanjutkan di sekitar Rp320 triliun," jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam acara peluncuran buku, Kamis (11/11/2021).
Anggaran tersebut dipersiapkan untuk berbagai kebutuhan, di antaranya yaitu untuk kebutuhan kesehatan, perlindungan sosial, dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Program akan kita matangkan program-program yang terkait dengan kesehatan, perlindungan sosial, dan terkait dengan UMKM," terang dia.
Program PEN dinilai mampu untuk menjadi jaring pengaman sosial selama masa proses pemulihan ekonomi yang terimbas wabah COVID-19.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, realisasi anggaran PEN 2021 per 5 November 2021 telah mencapai Rp456,35 triliun atau 61,3 persen dari pagu.
Anggaran PEN meliputi lima klaster anggaran yang terdiri dari kesehatan, perlindungan sosial, program prioritas, dukungan UMKM dan korporasi, serta insentif usaha. Realisasi terendah masih berada di klaster dukungan UMKM dan korporasi, sedangkan realisasi tertinggi pada insentif usaha.
Sebelumnya, per 24 September 2021, realisasi anggaran PEN mencapai 54,3 persen atau setara Rp404,70 triliun dari pagu anggaran Rp744,77 triliun, kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Anggaran untuk PEN insentif usaha sudah terealisasi sebanyak 94 persen, sementara sektor lain seperti kesehatan, dukungan untuk UMKM dan korporasi realisasinya masih di bawah 50 persen.
"Kesehatan realisasinya baru 46,8 persen, perlindungan sosial realisasinya 62,2 persen," kata Airlangga dalam diskusi virtual, Rabu (29/9/2021). Berdasarkan bahan paparannya, realisasi PEN untuk kesehatan baru terealisasi sekitar 46,8 persen atau setara Rp100,5 triliun dari total pagu Rp214,96 triliun.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri
