tirto.id - Pemerintah memastikan bahwa stadion dengan kapasitas terbatas dengan penonton banyak akan menjadi atensi untuk direnovasi. Pemerintah akan memulai audit ke Stadion Kanjuruhan lalu mengarah pada stadion berkapasitas besar sebelum direnovasi.
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali menyebut pemerintah akan fokus pada stadion dengan penonton banyak, tetapi fasilitas minim.
"Kebutuhan stadion Pak Presiden perintahnya langsung kepada Menteri PU, diaudit dan diperbaiki. Kita akan mendahulukan yang penontonnya banyak. Stadion-stadion di samping Kanjuruhan kan banyak juga," kata Amali usai sidang kabinet di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (11/10/2022).
Amali menegaskan, pemerintah tidak akan meninjau dan memperbaiki stadion-stadion yang sudah diperbaiki untuk keperluan World Cup U-20 seperti Stadion Manahan Solo maupun Stadion Bali United, Wayan Dipta.
"Kalau yang sudah kita perbaiki untuk persiapan Fifa World Cup U-20 tentu tidak perlu lagi misalnya di Manahan, Solo. Itu kan sudah bagus. Kemudian yang digunakan oleh Bali United, di Wayan Dipta. Itu kan sudah bagus. kemudian yang di Palembang dan sebagainya," kata Amali.
"Ini yang akan kita lihat yang masih kurang dari standar, belum memenuhi standar tetapi penontonnya banyak jadi mungkin Pak Menteri PU, saya akan mendampingi saja beliau karena yang diberi tugas oleh Pak Presiden untuk infrastruktur adalah menteri PU," tutur Amali.
Terpisah, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan audit pertama akan dilakukan pada Stadion Kanjuruhan.
"Kalau audit kan ada operasinya aja. Jadi yang diminta oleh Pak Presiden [via] telepon, Minggu ini selesai Kanjuruhan," tutur Basuki di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (11/10/2022).
"Setelah itu baru yang lain-lainnya yang banyak suporternya, yang dipakai liga 123 yang banyak suporternya. Itu yang diprioritaskan," lanjut Basuki.
Basuki menuturkan, audit yang dilakukan akan fokus pada audit keamanan dan keandalan bangunan sebagai audit keselamatan, keamanan dan kenyamanan.
Ia mencontohkan seperti saat Kementerian PU yang merehabilitasi Gelora Bung Karno untuk kepentingan Asian Games. Misalnya, kursi harus kosong dalam kurun waktu 15 menit dengan kapasitas 80 ribu.
Namun Basuki menegaskan renovasi stadion-stadion baru dilakukan setelah audit selesai dilaksanakan.
"Diaudit dulu nanti tinggal renovasinya tunggu," kata Basuki.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Restu Diantina Putri
