tirto.id - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar pertemuan R20 dengan para pemuka agama dari berbagai negara. Pertemuan yang akan digelar pada 2-3 November 2022 ini akan membahas terkait peran agama sebagai institusi yang melahirkan solusi dari permasalahan global.
R20 adalah engagement event G20 yang pertama kali diselenggarakan di Indonesia pada tahun ini. Ketua Organizing Committee R20, Ahmad Suaedy menyebut, ada 106 pemuka agama di berbagai negara yang akan mengikuti pertemuan tersebut.
“Yang sudah fixed ada 106 [pemuka agama]. Yang kita undang adalah para pemimpin agama yang di belakangnya ada ummat,” kata Suaedy di Kantor PBNU, Jakarta pada Selasa (18/10/2022).
Para pemimpin agama tersebut, kata Suaedy, termasuk pula pemimpin sekte, agama lokal serta berbagai kepercayaan masyarakat di dunia.
Suaedy menyebut salah satu tujuan pertemuan ini adalah untuk membahas strategi supaya agama tidak menjadi sumber konflik.
“Bagaimana agar agama tidak lagi menjadi sumber atau faktor dari ketegangan konflik," ujar Suaedy.
Suaedy menyebut latar belakang tercetusnya acara ini adalah meningkatnya polarisasi masyarakat yang terjadi di berbagai belahan dunia.
“Meningkatnya polarisasi di mana agama dan etnis menjadi salah satu faktor dalam terbangunnya sentimen kebencian, ketidaksukaan, baik Indonesia maupun dunia termasuk meningkatnya sentimen yang mengarah kepada kekerasan ketegangan," ujar Suaedy.
Dalam forum yang sama, Ketua LTN PBNU, Ishaq Zubaidi Raqib berharap, forum R20 yang pertama kali diselenggarakan di Indonesia ini dapat menghasilkan gagasan yang dapat dilanjutkan dalam penyelenggaraan R20 lainnya.
“Harapannya penyelenggaran R20 yang pertama bisa menghasilkan sesuatu yang sudah jadi bagi penyelenggara R20 selanjutnya," ujar Zubaidi.
Penulis: Fatimatuz Zahra
Editor: Abdul Aziz
