tirto.id - Facebook berencana mengeluarkan mata uang digital bernama Libra, salah satu perusahaan yang akan digandeng raksasa media sosial itu adalah Paypal.
Kendati demikian, Presiden Urusan Investor Paypal Gabrielle Rabinovitch mengatakan, kerja sama itu adalah komitmen tidak terikat.
"Ini adalah komitmen tidak terikat," kata Gabrielle Rabinovitch, dikutip AFP News.
"Dan jelas, saya pikir banyak pekerjaan yang harus diselesaikan sebelum sampai pada titik realisasi Libra menjadi lebih dari sekedar ide menarik," lanjut dia.
Badan nirlaba Asosiasi Libra, yang berbasis di Jenewa, Swis dibuat dengan tujuan agar mata uang digital bisa digunakan untuk pembayaran dengan nilai yang lebih stabil daripada mata uang digital lainnya, seperti bitcoin.
Facebook akan membawa lebih dari satu miliar orang yang tidak memiliki akses perbankan tradisional masuk ke sistem keuangan global, karena Libra dapat diakses melalui smartphone.
Sedangkan, PayPal adalah medium transaksi keuangan digital yang menangani miliaran dolar AS setiap tahunnya. Dapat dikatakan, PayPal adalah pelopor dalam transaksi keuangan era digital.
PayPal pada Kamis (12/9/2019) menandatangani kerja sama dengan Asosiasi Libra. PayPal tetap mau berkerja sama dengan Libra karena kesamaan tujuan perusahaan.
"Tujuan dan ambisi Libra sejalan dengan PayPal secara umum, yaitu melayani mereka yang kekurangan akses, dan demokratisasi akses ke modal," kata Rabinovitch.
"Jadi kami percaya pada potensi Libra." tambahnya.
Facebook mengumumkan mata uang Libra pada Juni lalu, dan rencananya akan menjadi sistem pembayaran global yang dapat diakses lewat media sosial WhatSapp dan Facebook Messenger.
Facebook, menurut White Paper Libra akan mulai merilis mata uang Libra pada pertengahan tahun 2020.
Selain bekerja sama dengan PayPal, Libra juga akan menggandeng PayU, Stripe, Visa, dan Mastercard untuk sistem pembayaran, sebagaimana dilansir Techcrunch.
Selanjutnya, mata uang Libra akan bisa digunakan untuk berbagai macam transaksi digital, seperti eBay, Spotify, Uber Technologies, Farfetch, dan beberapa layanan digital berbayar lainnya.
Facebook mengatakan akan bekerja sama dengan 100 perusahaan pendukung lainnya sebelum peluncuran resmi Libra, serta terbuka bagi siapa pun yang ingin bergabung, asalkan memenuhi syarat.
Jenewa dipilih sebagai markas Asosiasi Libra karena dianggap netral dan memiliki dukungan kuat terhadap inovasi keuangan termasuk teknologi blockchain.
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Alexander Haryanto
