tirto.id - Pablo Zabaleta, mantan bek tim nasional Argentina, mengkritik permainan skuat asuhan Jorge Sampaoli dalam kekalahan 0-3 dari Kroasia (22/6). Bek West Ham United itu menyebut bahwa permainan Lionel Messi dan kawan-kawan sangat buruk, terutama di babak kedua.
"Performa Agentina yang sangat buruk, terutama di babak kedua. Anda harus memberi pujian pada Kroasia juga. Mereka adalah kubu yang sangat bagus dan mereka bermain sangat baik hari ini (22/6/2018),” kata Zabaleta seusai pertandingan kepada BBC seperti dikutip Sports Mole.
Timnas Argentina dipermalukan Kroasia dalam laga di Stadion Nizhny Novgorod pada Kamis (22/6/2018) dini hari pukul 01.00 WIB. Skuat asuhan Jorge Sampaoli itu kemasukan tiga gol Kroasia dan gagal membalas satu pun.
Bek berusia 33 tahun tersebut juga mengkritik pilihan pemain Jorge Sampaoli di laga kontra Kroasia dan skema serangan yang diterapkan pelatih La Albiceleste itu.
"Saya tidak tahu kenapa kami [Argentina] tidak memainkan dua penyerang -- dengan Gonzalo Higuain dan Sergio Aguero -- kami perlu orang di dalam kotak penalti lawan,” ungkapnya.
“Saya belum pernah melihat performa seperti ini dari Argentina. Sebelumnya tidak pernah. Ada kekurangan semangat dan itu sangat aneh dilihat. Di babak kedua kami tidak cukup bagus. Saya pikir setelah kesalahan Willy Caballero, para pemain sangat kesulitan secara mental untuk kembali bangkit dan memenangi pertandingan,” lanjut Zabaleta.
Lionel Messi dan kawan-kawan kalah telak lewat gol Ante Rebic yang memanfaatkan kesalahan Caballero, tendangan jarak jauh Luka Modric, dan sontekan jarak dekat Ivan Rakitic. Kekalahan ini membuat Argentina berpeluang tersingkir dari penyisihan grup dengan hanya mengoleksi satu poin.
Finalis Piala Dunia Brasil 2014 itu memang tampil buruk saat menghadapi Kroasia. Berdasarkan statistik, Whoscored pun menilai performa minor Argentina dengan rerata nilai 6,15.
Pablo Zabaleta jugamenyayangkan performa para pemain Argentina ketika dipermalukan Kroasia.
“Semua pemain Argentina bermain untuk klub besar -- mereka seharusnya bermain dengan jauh lebih baik,” sesalnya.
Editor: Ikhsan Abdul Hakim
