tirto.id - Berbagai industri terkena dampak akibat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang melemah, tak terkecuali industri teknologi. Kendati begitu, kondisi ini tak membuat HMD Global, pemegang lisensi Nokia menaikkan harga.
"Kita akan mencoba tetap ada di situ, jadi enggak bilang sekarang akan naik akan turun," kata Marketing Head HMD Global Indonesia Miranda Waroka di Jakarta, Kamis (9/6/2018).
Miranda menambahkan bahwa HMD Global belum memiliki rencana melakukan penyesuaian harga untuk ponsel-ponsel Nokia yang dipasarkan.
"Kita mencoba untuk stay dengan komitmen yang kita sebutkan tadi," ujarnya pula.
Menurut Miranda, kendati rupiah kian melemah beberapa waktu belakang, hal ini tak mempengaruhi penjualan ponsel Nokia.
"Sampai hari ini masih biasa saja, semua yang kita terima hasilnya sangat positif, terutama untuk Nokia 1 yang kita umumkan tiga bulan lalu, responsnya dari pasar sangat bagus," tambahnya.
Sebagai informasi, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi bergerak menguat sebesar 48 poin menjadi Rp14.880 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.928 per dolar AS.
Sementara itu, hari ini HMD Global resmi meluncurkan Nokia 6.1 Plus di pasar Indonesia. Perangkat ini merupakan anggota keluarga smartphone berbasis Android One terbaru dari Nokia, harga Rp3 jutaan.
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Ibnu Azis
