tirto.id - Negara-negara G20 berkomitmen untuk penanganan utang di sejumlah negara miskin. Komitmen tersebut disampaikan dalam pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral atau Finance Ministers anad Central Bank Governors (FMCBG) G20, di Nusa Dua, Bali.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, dalam pertemuan berlangsung selama dua hari, para delegasi membahas seluruh kerangka kerja sama untuk isu utang di negara berpenghasilan rendah. Salah satunya mengenai restrukturisasi utang.
"Dan dalam kerangka kerja ini bagaimana kreditur dan pengutang ini bisa duduk bersama untuk membuat negosiasi masalah untuk melakukan restrukturisasi," ujar Sri Mulyani saat konferensi pers di Nusa Dua, Bali, Sabtu (16/7/2022).
Sri Mulyani melanjutkan, G20 mendorong penanganan utang bagi negara miskin secara efektif dan efisien. Selain itu, ia juga mendorong agar negara miskin tersebut mendapat kepastian penyelesaian utang.
"Jangan sampai kondisinya lebih memburuk atau membuat rambatan ke negara lain. G20 memberikan urgensi semua pihak untuk menghasilkan mekanisme masalah utang ini yang sekarang dihadapi banyak negara," jelasnya.
Secara keseluruhan, Sri Mulyani menjelaskan bahwa G20 menghasilkan komitmen untuk mengatasi persoalan ekonomi imbas perang, termasuk mengenai inflasi dan kebijakan moneter di negara maju.
"Kita bisa fokus ke inflasi ini yang bisa menimbulkan efek rambatan untuk masalah utang, kita diskusi bersama bagaimana membuat mekanisme dan diskusi dalam situasi ekonomi global saat ini," pungkasnya.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Maya Saputri
