tirto.id - Museum Kota Bandung yang beralamat di Jalan Aceh No. 47-49 telah diresmikan oleh Walikota Bandung, Oded M. Danial, pada Rabu (31/10/2018). Peresmian tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti. Meski belum rampung 100 persen, museum ini telah bisa dikunjungi oleh masyarakat.
Dalam rangkaian peresmian tersebut, Sabtu (3/11/2018), Museum Kota Bandung menggelar festival bertajuk "Panon Hideung Museum Market" yang diisi oleh pelbagai suguhan kesenian seperti penampilan pencak silat, grup musik, kontes fotografi dan pemutaran film Darah dan Doa". Selain itu, digelar juga diskusi bertajuk "Sejarah Kota Bandung" dan "New Museum & Generasi Milenial".
Dalam rilis tertulis yang dipublikasikan panitia penyelenggara dijelaskan bahwa lagu Panon Hideung berasal dari lagu Rusia yang berjudul "Ochi Chornya/Dark Eyes" yang “disundakan” oleh Ismail Marzuki pada 1939 menjadi "Panon Hideung".
Panon Hideung dianggap sebagai salah satu lagu yang merekam sebuah era tentang persentuhan antara kebudayaan Barat dan Sunda, dan tak lekang sampai hari ini.
Semangat lagu yang bertahan dari gempuran zaman karena terus-menerus dikemas ulang dan diperdengarkan kepada khalayak sehingga masih relevan sampai kiwari inilah yang hendak dicontoh oleh Museum Kota Bandung.
"Kita juga berharap Museum Kota Bandung seperti [lagu] Panon Hideung [yang] tidak lekang oleh waktu," ujar Edo Adityawan, salah seorang kurator museum tersebut.
Lebih lanjut, Edo menambahkan bahwa Grand Launching museum ini baru akan dilakukan pada pertengahan 2019. Sementara peresmian yang dilakukan oleh Walikota Bandung pada Rabu (31/10/2018) itu bertujuan untuk meyakinkan masyarakat bahwa Museum Kota Bandung sudah dapat diakses meski kerap tertunda.
"Ya, kan udah beberakali tertunda, jadi sekarang dibuka dulu aja buat masyarakat. Memang belum rampung, karena rencananya baru akan Grand Launching nanti 2019," imbuh Edo Adityawan.
Penulis: Irfan Teguh
Editor: Alexander Haryanto
