Dikabarkan Mundur dari Northstar, Sunata Gabung ke Danantara

tirto.id - Managing Director dan Co-Chief Investment Officer Northstar Group, Sunata Tjiterosampurno, disebut akan segera bergabung dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

Badan cangkang investasi itu tampaknya terus memperkuat barisan internalnya dengan merekrut orang-orang yang memang berpengalaman di bidangnya.

Dilansir dari Dealstreetasia, Sunata akan bergabung dengan Danantara pada Juli 2025. Hal ini menyusul pengunduran dirinya sebagai Komisaris PT BFI Finance Indonesia Tbk.

Dilansir dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Corporate Secretary BFI, Budi Darwan Munthe menyampaikan perseroan telah menerima permohonan pengunduran diri dari Sunata Tjiterosampurno 18 Juni 2025.

Sunanta juga dikabarkan akan hengkang dari Northstar setelah raksasa investasi asal Amerika Serikat, Ares Management Corp., merger dengan Northstar Group melalui akuisi tiga proyek pendanaan yang sebelumnya dikelola oleh perusahaan private equity asal Asia Tenggara tersebut.

Profil Sunata Tjiterosampurno

Dinukil dari lama resmi Northstar, Sunata diketahui memulai kariernya sebagai asisten wakil presiden untuk riset ekuitas PT Lippo Securities -SBC Warburg pada 1995 – 1998.

Pemegang gelar Sarjana Administrasi Bisnis (Distinction) dari University of Wisconsin-Madison dan gelar Magister Keuangan (merit) dari London Business School ini sempat berprofesi sebagai konsultan di Boston Consulting Group dari 1998 hingga 2004.

Setelahnya, pada 2004-2006 ia pun berlabuh di Danareksa Sekuritas sebagai direktur di divisi perbankan. Kemudian, pada 2006 ia pun bergabung dengan Northstar Group hingga saat ini.

Northstar sendiri merupakan perusahaan private equity yang berbasis di Singapura, yang berfokus pada investasi di Asia Tenggara, terutama di Indonesia.

Perusahaan ini mengelola dana investasi yang cukup besar dan telah berinvestasi di berbagai sektor, termasuk teknologi, konsumen/ritel, keuangan, dan manufaktur.

Northstar dikenal sebagai salah satu investor awal Gojek, sebelum perusahaan tersebut menjadi unicorn dan kemudian merger dengan Tokopedia. Sentuhan Sunata ikut andil dalam tumbuh kembang perusahaan rintisan itu.