Mulan Jameela, Krisdayanti Masuk DPR & Kisah Artis Belok ke Politik

Mulan Jameela dan Krisdayanti adalah sederet artis yang dilantik menjadi anggota DPR RI periode 2019-2024.

Terbit 1 Oct 2019 19:35 WIB,

Waktu baca ±3 menit

Penyanyi Mulan Jameela barpose sebelum mengikuti pelantikan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2019-2024 di Ruang Rapat Paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019). . ANTARA FOTO/Galih Pradipta/pd.

tirto.id - Mulan Jameela dan Krisdayanti adalah dua dari empat belas artis yang dilantik menjadi anggota DPR RI periode 2019-2024 pada Selasa (1/10/2019). Keduanya adalah penyanyi beken yang memilih untuk masuk ke Senayan.

Mulan Jameela, istri dari Ahmad Dhani terpilih dari Fraksi Partai Gerindra dengan daerah pemilihan Jawa Barat XI. Sementara Krisdayanti mewakili Fraksi PDIP dari daerah Jawa Timur V.

Sebelum terjun ke dunia politik, Mulan adalah mantan personel dari Duo Ratu, yang juga bersama Maia Estianty, mantan istri Ahmad Dhani. Ratu sempat mengalami masa kejayaan dengan singlenya "Teman Tapi Mesra". Bisa dibilang, Ratu juga menjadi grup wanita tersukses kala itu dengan merilis album kedua berjudul No. Satu (2006).

Terkait dengan kerjanya di Senayan, Mulan mengaku ingin ditempatkan di Komisi X yang melingkupi bidang pendidikan, olahraga, dan sejarah. Selain itu, menurutnya, komisi tersebut lebih sesuai dengan latar belakangnya yang sempat berkiprah sebagai musisi.

"Kalau saya pribadi masuk ke komisi berapa mungkin lebih cocok ke Komisi X, ya. Tapi, balik lagi saya serahkan kepada kebijakan fraksi. Saya terima saja," ucapnya kepada wartawan di kompleks parlemen.

Sementara Krisdayanti adalah penyanyi yang sempat tenar berkat lagu-lagunya seperti "Cobalah Untuk Setia", "Yang Kumau" dan "Makin Aku Cinta". Ia juga kerap melahirkan hits yang berduet dengan mantan suaminya, Anang Hermansyah.

Soal pekerjaannya di DPR, Krisdayanti juga belum mengetahui di komisi berapa ia akan ditugaskan. Namun, jika boleh memilih, ia ingin berada di komisi yang fokus pada sosial budaya.

"Di mana pun sosial kemasyarakatan itu bisa saya emban, di Komisi VIII, IX, X. Ya antara tiga itu lebih ke sosial masyarakat," tutur Krisdayanti.

Musisi Masuk Politik Praktis

Jika membicarakan musisi yang jadi politisi di Indonesia, contoh paling populer tentu Rhoma Irama. Ia sempat bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan. Saat itu keputusannya termasuk berani, karena itu artinya ia melawan Golkar yang jadi partai penguasa hingga 1998. Karena keputusan itu, Rhoma diboikot 11 tahun tak boleh tampil di acara pemerintah.

Namun keputusan itu gugur saat Rhoma memilih pindah ke partai Golkar pada 1992. Penggemarnya menganggap Rhoma berkhianat pada perjuangan awal. Namun sang Raja Dangdut terus jalan. Pada 1993, ia duduk di MPR mewakili Utusan Golongan, yang diisi oleh perwakilan dari berbagai profesi, termasuk seniman.

Pada 2015, Rhoma mendirikan Partai Islam Damai Aman (Idaman). Ia mengajak serta Habib Syehan Sahab, seorang tokoh Betawi dan mantan bankir di Bank Indonesia. Syehan menjadi Sekretaris Dewan Pembina, sedangkan Rhoma menjadi Ketua Dewan Pembina sekaligus Ketua Umum. Namun partai yang digadang-gadang bisa jadi kendaraan Rhoma menuju kursi presiden ini tak lolos verifikasi KPU.

Selain Rhoma, Anang Hermansyah juga masuk ke jalur politik. Ia adalah mantan vokalis band rock 90-an, Kidnap. Ia kemudian populer sebagai penyanyi solo, dan kemudian juri ajang pencarian bakat. Ia termasuk contoh musisi yang berhasil menjadi politisi.

Pada 2014, dengan kendaraan Partai Amanat Nasional, Anang berhasil menjadi anggota DPR RI dan masuk dalam Komisi X yang menangani urusan pendidikan, olahraga, dan sejarah.

Sigit "Pasha" Purnomo juga menjadi salah satu musisi yang berhasil menjadi politisi saat terpilih sebagai Wakil Walikota Palu di Pemilu 2015 silam. Selain dua nama itu, Ahmad Dhani juga sempat mendaftar sebagai Wakil Bupati Bekasi, tapi kalah.

Menjadi politisi biasanya adalah pilihan setelah karier lewat dari masa puncak. Kecuali Rhoma Irama yang memulai karier politik dan musik secara bersamaan, kebanyakan musisi yang jadi politisi aktif adalah mereka yang sudah melewati masa puncak sebagai musisi.