tirto.id - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memperkirakan jumlah penumpang MRT Jakarta nantinya dapat mencapai 130 ribu orang per hari pada 2020.
Jumlah itu menjadi target peningkatan selanjutnya dari angka perkiraan penumpang MRT Jakarta yang saat ini mencapai 65 ribu orang per hari.
"Perkiraan penumpang per hari di awal operasi adalah 65.000 orang per hari, dan secara bertahap akan kita tingkatkan menjadi 130.000 per hari tahun depan," ucap Anies dalam laporan yang dibacakan di peresmian MRT Jakarta pada MInggu (24/3/2019).
Anies mengatakan penambahan jumlah penumpang itu dimungkinkan dengan perluasan sejumlah fasilitas dan layanan MRT.
Saat ini, MRT baru beroperasi dengan delapan rangkaian mulai pukul 05.30-22.30 selama bulan Maret dan April 2019.
Namun, sesudah bulan April, jumlah rangkaian akan ditambah menjadi 16, lalu jam operasi akan menjadi 05.00-24.00 WIB.
Keseluruhan rencana operasional itu ditopang oleh 71 masinis dan 305 tenaga operasi dan pemeliharaan.
"Sesudah bulan April, jumlah rangkaian ditingkatkan menjadi 16, dan jam operasional ditambah dari pukul 05.00 sampai 24.00," ucap Anies.
Faktor lainnya menurut Anies juga didukung MRT yang telah terintegrasi dengan TransJakarta.
Ke depan, ia mencanangkan integrasi MRT dengan moda transportasi lainnya seperti LRT dan Commuter Line (KRL).
"Saat ini MRT sudah terintegrasi dengan Transjakarta. Nanti kita dorong sampai LRT dan KRL," ucap Anies.
Dalam proses pembangunan MRT, setidaknya terdapat 253.553 pekerja dan 546 orang karyawan PT. MRT yang terlibat dalam pembangunan MRT Jakarta fase 1 sejak groundbreaking sampai selesai.
Di akhir laporannya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pun juga mengucapkan terima kasih pada gubernur terdahulunya dan pemerintah pusat berikut pihak asing yang terlibat dalam proses pembangunan MRT.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
