tirto.id - Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengatakan pemerintah punya pekerjaan rumah (PR) besar usai gelaran MotoGP Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB). Salah satunya memanfaatkan fasilitas pembangunan sirkuit tersebut.
"Jadi PR ke depan adalah bagaimana memanfaatkan fasilitas pembangunan yang jumlahnya cukup mahal itu," kata Bima saat dihubungi Tirto, di Jakarta, Selasa (22/3/2022).
Pemerintah menggelontorkan setidaknya Rp2,48 triliun untuk penyelenggaraan MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika. Alokasi anggaran tersebut, berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Tak ingin sia-sia, pemerintah pun disarankan agar sirkuit tersebut digunakan untuk acara-acara olahraga otomotif lainnya. Atau justru dijadikan tempat wisata khusus untuk menelusuri Sirkuit Mandalika.
"Jadi itu bisa menjadi objek pariwisata yang ditawarkan para agen travel. Jadi harapannya ada kenaikan lah ya. Dari sisi permintaan pariwisata ke depannya," kata Bima.
Dengan demikian, aset tersebut tidak dibiarkan menganggur begitu saja usai ajang MotoGP. Sebab biaya perawatan fasilitas tersebut akan terus berjalan dan mahal.
"Kuncinya promosi, atau gandeng lah usaha otomotif misalnya kalau mereka mau test drive mobil, motor baru, bisa promosinya di Mandalika. Kemudian pameran internasional yang biasanya di Jakarta bisa pindah ke Mandalika dan sekitarnya," ujarnya.
Pelaksanaan MotoGP di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat sendiri telah usai pada Minggu (20/3/2022) lalu. Gelaran skala internasional tersebut diharapkan membawa efek besar terhadap perekonomian lokal maupun Indonesia.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Bayu Septianto
