tirto.id - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian menargetkan bisa menciptakan 1000 technopreneur hingga tahun 2020.
Menteri Perindustrian (Menprin) Airlangga Hartarto mengatakan, munculnya para perusahaan rintisan digital (startup) baru dengan valuasi bisnis sebesar 10 miliar dolar AS dan nilai e-commerce mencapai 130 miliar dolar AS itu dinilai dapat mendorong perkembangan ekonomi digital di Indonesia.
Jika hal itu dapat terwujud, ia menyebut bahwa di tahun 2025 nilai e-commerce di Indonesia bisa mencapai 150 miliar dolar AS. Karena itu lah, kata Airlangga, pemerintah telah memberikan kebijakan fiskal untuk IKM, seperti PPh final 0,5 persen.
“Kami akan terus memudahkan IKM agar bisa berkembang menjadi the next generation of business people,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Tirto, Jumat (21/9/2018).
Ia meyakini revolusi industri 4.0 membuka banyak peluang pekerjaan yang baru, terutama yang bergerak di bidang digital. “Jadi, kita bisa membentuk ekonomi baru menjadi sebuah ekosistem inovasi,” jelasnya.
Contohnya adalah inkubasi para startup yang dilakukan oleh Apple Developer Academy di Tangerang. “Selain itu, Apple berkomitmen untuk membuka innovation centre serupa di Surabaya dan Batam. Mereka akan meluluskan sebanyak 400 orang dalam program satu tahun,” tuturnya
Apalagi, Di tengah perkembangan ekonomi digital saat ini, Indonesia sudah mempunyai empat startup yang disebut unicorn atau memiliki kapitalisasi pasar di atas USD1 miliar.
“Mereka memanfaatkan potensi generasi milenial. Contohnya adalah Zaky, pendiri Bukalapak, yang saat ini punya 4 juta vendor dan 20 juta pengunjung situs,” terangnya.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yandri Daniel Damaledo
