tirto.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno geram dengan ulah kelalaian manusia yang menyebabkan kebakaran di kawasan objek wisata Gunung Bromo. Sandi pun berharap kejadian tersebut tidak terulang kembali.
"Ini kami sangat prihatin dan selain prihatin kami juga geram juga ya karena kita begitu sulitnya menjaga alam kita dan kita betul-betul sedang mengedepankan pariwisata berkelanjutan," katanya Sandi saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (11/9/2023).
"tapi karena mungkin niatnya buat konten yang menarik. Tapi tidak dipikirkan dampak yg sangat luar biasa karena kecerobohan," lanjutnya.
Sementara itu, dia pun berencana akan memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya pada konten kreator untuk melestarikan alam. Dia menuturkan jika hal ini terulang sanksi pidana akan menanti masyarakat yang berulah dengan kasus yang serupa.
"Ini sangat kita sayangkan dan kita pastikan tidak terulang lagi. Tentu selain sanksi hukum pidana ada sanksi lain dan kita harus sosialisasikan seluruh WO maupun content creator dalam membuat konten pastikan spek cleanliness, health, safety, environment sustainability (CHSE) terjaga," bebernya.
Untuk diketahui, kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Gunung Bromo akibat flare yang digunakan oleh pengunjung, saat melakukan prewedding terus menjalar hingga ratusan hektar. Menjalarnya kebakaran tersebut, membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo menerjunkan puluhan personel untuk membantu proses pemadaman titik api.
Menurut Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo Roby Siswanto, bahwa kebakaran yang terjadi berlokasi di kawasan Bukit Teletubbies, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Kabupaten Probolinggo.
“Kejadian kebakarannya di Padang savana yang ada du Lembah Watangan atau Bukit Teletubbies Gunung Bromo,” ujar Roby Siswanto.
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin
