tirto.id - Menonton film bisa menjadi sarana hiburan dan pendidikan bagi anak. Selain itu film juga dapat membuka dunia baru dan memberikan kesempatan untuk berkeliling dunia.
Namun film juga bisa berdampak negatif bagi anak-anak, karena mereka cenderung dengan cepat mempelajari hal-hal dari sebuah film, sehingga sisi negatif tersebut dapat mereka tiru dan memengaruhi perilakunya sehari-hari.
Menurut situs Healthy Children, sebuah studi menunjukkan bahwa industri yang membuat rating film menjadi lebih lunak dari waktu ke waktu akan memungkinkan lebih banyak konten kekerasan dan eksplisit secara seksual di dalam filmnya.
Bahkan film dengan rating sama yang dirilis pada tahun sama dapat sangat berbeda dalam jumlah dan jenis konten yang berpotensi memengaruhi perilaku anak.
Oleh sebab itu, penting bagi orang tua untuk mengawasi anak dalam menonton film. Selain itu orang tua juga harus memikirkan peran apa yang dimainkan dalam film yang dapat memengaruhi perilaku anak.
Dalam sebuah penelitian, orang tua kerap merasa bahwa film dengan kekerasan senjata yang tidak berdarah, baik-baik saja untuk anak usia 16 tahun.
Temuan studi ini muncul berdasarkan peristiwa saat AS sedang mengalami gerakan reformasi senjata yang dipicu oleh anak muda setelah tragedi penembakan di Florida pada bulan Febuari lalu.
Padahal studi American Academy of Pediatrics menyebutkan, pendidikan media dapat membantu anak-anak agar tidak terlalu rentan terhadap efek buruk menonton TV yang mengandung kekerasan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang menerima pendidikan media, memiliki perilaku kekerasan yang lebih sedikit setelah menonton program kekerasan, karenanya ajari anak Anda untuk paham media.
Selain itu, dampingi anak jika sedang menonton film tidak seusai dengan usianya. Jadi jika sebuah film sedang menampilkan adegan kekerasan, Anda bisa mendiskusikan dan membimbingnya.
Media anak-anak harus sesuai dengan usia dan sebaiknya tontonan ada nilai-nilai kekeluargaan di dalamnya.
Namun, dengan banyaknya media yang dihadapkan pada anak, menjadi tidak realistis bagi orang tua untuk menyaring terlebih dahulu semua yang ditonton anak mereka, dan waktu menonton bersama mungkin tidak selalu bisa terwujud.
Karenanya mengetahui tontonan anak Anda juga merupakan persoalan penting. Putuskan program apa yang sesuai dengan usia dan kepribadian mereka.
Buatlah peraturan tentang menonton film kepada anak, atau Anda juga bisa membuat sistem pengaturan ‘kontrol orang tua’ di gadget mereka, agar setiap gerak-geriknya bisa dipantau dengan baik.
Penulis: Muhammad Agung
Editor: Dhita Koesno
