tirto.id - Tumbuhan adalah makhluk hidup yang tidak memiliki daging atau darah seperti manusia dan hewan. Tumbuhan memiliki susunan jaringan pengangkut yang membantu kerja fotosintesis, salah satunya xilem.
Xilem memiliki fungsi yang penting dalam keberlangsungan proses fotosintesis tumbuhan. Jaringan pengangkut ini dapat dikenali dengan lewat komponen penyusunnya.
Fotosintesis sendiri proses yang penting dalam pembuatan dan pembentukan makanan pada tumbuhan. Oleh karena itu, tumbuhan mengembangkan jaringan dan organ yang berperan penting dalam membantu proses fotosintesis.
Pengertian Jaringan Pengangkut
Sebelum mengenal fungsi dan komponen penyusun xilem lebih lanjut, ada baiknya mengenal apa itu jaringan pengangkut terlebih dahulu. Jaringan pengangkut adalah jaringan yang terbentuk di bagian tengah vaskular akar, batang, dan daun tumbuhan.
Saifullah dalam Biologi (2020) terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dijelaskan bahwa tumbuhan adalah makhluk multiseluler. Arti dari multiseluler adalah makhluk yang tersusun dari banyak sel.
Sel-sel tersebut mempunyai susunan, bentuk dan fungsi yang sama. Lalu akan membentuk jaringan tumbuhan tertentu. Kemudian beberapa jaringan yang berbeda membentuk suatu organ, seperti daun, batang, akar, biji dan buah.
Beberapa organ yang terbentuk dari jaringan tersebut berfungsi sebagai reproduksi tumbuhan, salah satunya akar. Di dalam akar terbentuk berbagai jaringan, termasuk salah satunya adalah jaringan pengangkut.
Pengertian dan Fungsi Jaringan Xilem
Xilem adalah jaringan pengangkut yang terdapat di akar, batang, dan daun tumbuhan. Menurut e-modul Kenali Lebih Jauh Tentang Tumbuhan (2018), selain xilem ada jaringan pengangkut lainnya yang bekerja di dalam tumbuhan, yaitu floem.
Xilem disebut juga sebagai pembuluh kayu yang terdiri atas sel mati dan dinding tebal berbahan lignin. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan zat-zat yang larut di dalamnya dari akar ke daun.
Sementara itu, jaringan pengangkut lainnya, yaitu floem disebut juga sebagai pembuluh tapis dengan sel pengiring atau companion cell.
Fungsi floem adalah mendistribusikan makanan hasil fotosintesis dari daun, ke seluruh bagian tumbuhan. Floem mempunyai fungsi untuk mengangkut hasil asimilasi dari daun ke seluruh bagian tumbuhan lainnya.
Komponen Penyusun Xilem
Saifullah menyebutkan bahwa komponen penyusun xilem terdiri dari unsur trakeal, serat xilem, dan parenkim xilem. Berikut penjelasannya:
1. Unsur trakeal
Unsur trakeal adalah bagian yang terdiri dari sel memanjang. Unsur ini tidak mengandung protoplasma, dinding sel berlignin, dan memiliki noktah. Noktah merupakan bagian dari dinding sel yang tidak menebal dan mempunyai fungsi sebagai tempat lewatnya zat dari sel ke sel.
Unsur trakeal ada dua macam, yaitu trakea dan trakeid. Trakea (pembuluh) adalah deretan sel yang tersusun memanjang dan mempunyai ujung berlubang.
Sel ini saling berhubungan dari bagian ujung sampai pangkal. Bagian trakea yang berlubang adalah lempeng perforasi. Lempeng perforasi ada tiga tipe yaitu:
- Tipe sederhana adalah tipe perforasi yang memiliki satu lubang saja. Tipe ini memenuhi seluruh dinding ujung sel.
- Tipe skalariform adalah tipe perforasi yang mempunyai lubang pipih dan sejajar dengan lempeng, sehingga terlihat seperti tangga.
- Tipe mata jala adalah tipe perforasi yang lubangnya tersusun seperti jala.
Sedangkan, trakeid adalah sel panjang yang memiliki ujung runcing dan tanpa lubang. Proses pengangkutan dalam trakeid melalui noktah yang ada di dinding selnya.
2. Serat xilem
Serat xilem adalah sel berbentuk panjang dan berdinding sekunder yang mengandung lignin. Serat xilem terdiri dari dua jenis, yaitu:
- Serat trakeid merupakan serat yang mempunyai noktah yang dilindungi.
- Serat libriform merupakan serat yang memiliki ukuran lebih panjang dari serat trakeid. Serat ini mempunyai dinding sel yang lebih tebal dan noktah yang lebih sederhana.
3. Parenkim xilem
Parenkim xilem adalah penyusun xilem yang terdiri dari sel yang masih hidup. Parenkim xilem berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Bagian ini ditemukan dalam xilem primer dan xilem sekunder.
Penulis: Tifa Fauziah
Editor: Yonada Nancy
