tirto.id - Flu Singapura atau yang dikenal dengan penyakit tangan, kaki dan mulut (Hand, Foot and Mouth Disease) merupakan penyakit yang biasanya menyerang bayi dan anak dibawah 5 tahun, namun biasanya terjadi juga pada remaja dan orang dewasa.
Melansir dari CDC, penyakit ini biasanya dimulai dengan gejala-gejala seperti demam, nafsu makan berkurang, sakit tenggorokan, tidak enak badan, ruam dan rasa sakit di mulut.
Satu atau dua hari setelah demam, biasanya muncul luka yang terasa sakit di mulut, ditandai dengan bitnik-bintik merah kecil yang berada di bagian dalam mulut, dan terasa seperti melepuh dan menyakitkan.
Selain itu juga akan muncul ruam bintik-bintik merah yang terkadang melepuh di bagian telapak tangan dan telapak kaki. Ruam ini juga biasanya muncul di lutut, siku, bokong atau area genital.
Beberapa orang, terutama anak kecil, kemungkinan akan mengalami dehidrasi jika mereka tidak mampu mendapatkan asupan cairan karena luka di mulutnya.
Namun, tidak semua orang mengalami gejala-gejala tersebut. Terutama orang dewasa yang dapat terinfeksi tanpa menunjukkan gejala sama sekali, tetapi mereka masih dapat menularkan virus tersebut kepada orang lain.
Penyebab paling umum dari penyakit flu singapura ini adalah infeksi dari virus coxsackie A16, yang termasuk dalam kelompok enterovirus nonpolio, menurut laman Mayo Clinic.
Penyakit ini dapat menyebar melalui kontak orang ke orang yang terinfeksi dari sekresi hidung, air liur, cairan ruam, batuk dan bersin.
Penyebaran virus ini dapat dicegah dengan memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan sekitar, seperti cuci tangan secara teratur dan menyeluruh baik dengan air maupun cairan gel anti septik.
Hal ini juga dapat dilakukan setelah kontak dengan orang yang terinfeksi.
Selain itu, pastikan juga kebersihan suatu tempat, mendesinfeksikan area umum, membersihkan lantai dan peralatan lain termasuk mainan anak menggunakan sabun dan air serta larutan klorin, dan juga menjaga diri dari atau ke orang lain jika terinfeksi.
