Ma'ruf Amin Lelang Sorban untuk Korban Gempa Laku Rp125 Juta

Ma'ruf Amin melelang sorban miliknya untuk korban gempa di Lombok dan Sulawesi Tengah laku Rp125 juta.

Reporter: Hendra Friana

Terbit 20 Oct 2018 13:38 WIB,

Waktu baca ±2 menit

Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin memberi sambutan saat kunjungan di Pondok Pesantren Bumi Sholawat, Wonoayu, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (29/9/2018). ANTARA FOTO/Umarul Faruq.

tirto.id -

Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin melelang sorban yang ia kenakan saat menghadiri konser Nasyid dan Salawat untuk kerukunan bangsa di Istora Senayan, Jakarta Pusat.

Lelang tersebut ia lakukan setelah diberi kesempatan memberi sambutan dalam acara tersebut. Nantinya, hasil dari lelang tersebut bakal digunakan untuk membantu korban bencana di Lombok, Nusa Tenggara Barat serta Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

"Sorban ini bertuah, tadi saya sudah bacakan doa khusus mudah-mudahan bawa berkah,” ucap Ma’ruf, Sabtu (20/10/2018).

Lelang sorban berwarna abu-abu itu dibuka dengan harga Rp30 juta. Tak sampai satu jam, harganya naik lebih empat kali lipat. Pembeli dengan harga tertinggi, Rp125 juta, adalah seorang bernama Nasyith Majid.

Nasith mengaku rela mengeluarkan uang banyak karena tahu bahwa hasil lelang tersebut akan disumbangkan ke korban gempa dan tsunami.

Lagi pula, kata dia, "sorban bisa kita jadikan identitas. Tapi ini ada berkahnya dari Pak Kiai. Mudah-mudahan ada berkah juga bagi bangsa Indonesia."

Konser Nasyid dan Salawat untuk kerukunan bangsa di Istora Senayan itu ramai oleh berbagai jemaah pengajian di Jabodetabek.

Ma'ruf tiba di lokasi agenda tersebut bersama istrinya Wury Esti pukul 10.40 WIB. Dengan mengenakan jas abu-abu dan sarung, kehadiran Ma'ruf Amin langsung disambut lantunan salawat dari para "emak-emak".

Ketua Arus Baru Indonesia sekaligus penyelenggara konser, Lukmanul Hakim, mengatakan bahwa dimeriahkan oleh 50 band nasyid yang akan membawakan 100 lagu

"Ide ini sudah lama dibahas dengan menyatukan pemikiran Kiai Ma'ruf Amin tentang arus baru Indonesia, utamanya dalam pilar kebangsaan nasyid menyatukan kita," ucap Lukmanul dalam kesempatan yang sama.