Tempat & Tanggal Lahir
Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia, 2 Oktober 1970
Karir
- Sutradara Film Seniman
Pendidikan
- SMA Labschool Jakarta
- Fakultas Film Institut Kesenian Jakarta (IKJ)
Detail Tokoh
Mohammad Rivai Riza atau yang lebih dikenal dengan nama Riri Riza adalah seorang sutradara, penulis naskah, dan produser film. Dia muncul pertama kali sebagai sutradara melalui film Kuldesak pada tahun 1998.
Riri Riza di Makassar, 2 Oktober 1970, ia adalah lulusan dari SMA Labschool Jakarta dan melanjutkan studinya di Fakultas Film dari Institut Kesenian Jakarta. Ia berkesempatan melanjutkan studinya pada program Master Penulisan Skenario di Royal Holloway, University of London, Inggris.
Sebagai sutradara kawakan dalam dunia perfilman Indonesia pasca reformasi Riri dikenal akan kemampuannya menggebrak batas-batas genre konvensional sekaligus meraih kesuksesan box office. Riri juga salah satu pencetus gerakan anti sensor di Indonesia.
Riri Riza memiliki kemampuan luar biasa dalam bercerita dengan pendekatan artistik dan keberaniannya mengeksplorasi film, tidak heran kalau karya-karyanya banyak diminati. Film pendeknya Sonata Kampung Bata menerima penghargaan di festival film pendek di Oberhausen, Jerman, dan kemudian juga ditayangkan di beberapa festival di Asia, Eropa dan Amerika.
Pada tahun 1996 Ia ikut menyutradarai sebuah film independent berjudul Kuldesak. Proyek tiga tahun ini selesai tahun 1998 dan ditayangkan di beberapa festival film di Rotterdam, Deauville, Singapura dan di Filipina.
Film feature pertamanya dirilis pada tahun 2000, sebuah drama musical berjudul Petualangan Sherina yang sukses bertengger di jajaran box office dan membuka jalan bagi kebangkitan industri film Indonesia.
Pada tahun 2005 Ia menulis sekaligus menyutradari film Gie yang kemudian memenangkan penghargaan untuk Film Terbaik, Aktor Terbaik dan Sinematografi terbaik di Festival Film Indonesia 2005, penghargaan Special Jury Prize di Singapore International Film Festival 2006 dan Special Jury Prize di Asia Pacific Film Festival 2007.
Masih di tahun 2005 Riri menyutradarai film feature bertemakan keluarga, Untuk Rena. Penghargaan Best Director Award dari Brussels International Independent Film Festival 2008 dimenangkan Riri untuk karya filmnya yang menggugah, 3 Hari Untuk Selamanya.
Film Laskar Pelangi, karyanya yang dirilis bulan September 2008 hadir dengan kesuksesan fenomenal, memecahkan rekor sebagai film box office Indonesia dengan jumlah penonton bioskop terbanyak, terpilih tayang di ajang bergengsi Berlin International Film Festival (Berlinale) 2009, diundang lebih dari 20 festival film internasional di 5 benua dalam kurun waktu 1 tahun setelah rilisnya, dan mendapat beberapa penghargaan bergengsi, diantaranya Signis Award dari Hong Kong International Film Festival 2009. Sekuel film ini, Sang Pemimpi, adalah proyek Riri Riza selanjutnya yang akan tayang bulan Desember 2009.