tirto.id - PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia) memperbolehkan para atlet penghuni pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, pulang ke rumah masing-masing. Langkah ini diambil usai PBSI memperpanjang masa libur kegiatan pelatnas hingga 2 Juni 2020 mendatang.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal PBSI, Achmad Budiharto, saat video conference bersama Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di Jakarta, Jumat (3/4/2020).
“Kami di pelatnas sedang berhenti sementara agar memberikan kesempatan pada atlet kalau mau kembali ke orang tua,” ujar Achmad Budiharto, dikutip dari Antara.
PBSI menambah masa libur kegiatan pelatnas seiring dengan kebijakan pemerintah yang memperpanjang status masa darurat bencana COVID-19 menjadi 91 hari, atau sampai tanggal 29 Mei 2020.
Di samping itu, sejak pertengahan bulan Maret lalu seluruh turnamen badminton internasional secara resmi juga telah dihentikan oleh Federasi Badminton Dunia (BWF) untuk meminimalisir dampak penyebaran wabah COVID-19.
BWF juga telah membekukan ranking dunia badminton pada pekan ke-12 atau per tanggal 17 Maret 2020.
Sejauh ini, BWF belum merilis pengumuman resmi kapan turnamen internasional akan kembali digulirkan.
Meski demikian, dikabarkan bahwa jadwal turnamen akan diumumkan BWF pada akhir bulan Mei. PBSI berkesimpulan jika kejuaraan terdekat akan ada di bulan Juli.
“Kami akan mulai pelatnas pada 2 Juni karena event terdekat ada di bulan Juli. Persiapan satu bulan kami rasa cukup,” terang Budiharto.
Munculnya wabah COVID-19 telah mempengaruhi agenda olahraga internasional. Olimpiade Tokyo yang seharusnya bergulir pada 24 Juli-9 Agustus 2020 ditunda setahun menjadi 23 Juli-8 Agustus 2021.
Dari badminton, di samping seri turnamen internasional yang telah dihentikan mulai 16 Maret lalu, BWF juga memundurkan jadwal kejuaraan beregu Thomas-Uber Cup 2020 di Aarhus, Denmark, yang seharusnya 16-24 Mei menjadi 15-23 Agustus.
Pandemi COVID-19 juga memaksa PBSI memberlakukan kebijakan isolasi selama beberapa pekan terhadap tim Merah Putih sekembalinya mereka dari All England Open 2020 di Birmingham, Inggris.
Kala itu kekhawatiran sempat muncul saat pelatih tunggal putra, Hendry Saputra, berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19.
Belakangan, kondisi Hendry sudah membaik dan diperbolehkan pulang dari rumah sakit menyusul hasil negatif dalam rapid test dan swab test COVID-19.
Begitu pula dengan seluruh atlet pelatnas yang dinyatakan bebas COVID-19 usai menjalani rapid test.
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Iswara N Raditya
