“Gusti ingkang moho suci, kulo nyuwun pangapura dumateng gusti ingkang moho suci" sebuah ucapan ritual bagi warga Penghayat Kapribaden menggema di rumah bernuansa jawa bernama Sasana Adi Roso. Mereka melakukan ritual sikap kunci dan mijil selama enam menit yang penuh dengan suasana hening.
Tepat jam 18:05 malam Senin Pahing, mereka memperingati detik-detik turunnya wahyu kepada Sesepuh Penghayat Kapribaden, Herucokro Semono 62 tahun silam. Bagi mereka kunci dan mijil bukanlah doa atau mantra, melainkan sarana gaib untuk meningkatkan kedekatan dengan Tuhan yang Maha Esa. Hal itu akan menuntun mereka untuk mencapai kesempurnaan sejati dengan cara menjaga kemurnian tingkah laku.
Penghayat Kapribaden tak memiliki kitab suci. Mereka hanya mengacu pada buku tuntunan mencapai kesempurnaan sejati yang ditulis pinisepuh Wahyono Raharjo. Penghayat kapribaden mengajarkan lima gaib dan lima tindakan. Setiap warga Kapribaden yang dianggap mumpuni memiliki dua nama, yakni nama bagi fisik dan rohnya. Manusia secara fisik akan menjadi tua dan mati, tapi bagi mereka, roh tetap abadi. Mereka diajarkan untuk mereduksi sifat buruk dengan berlaku sabar, menerima, welas asih, dan tulus terhadap sesama.
Sampai sekarang tak ada jumlah pasti warga Penghayat Kapribaden. Penghayat kepercayaan di era Orde Baru dianggap bagian dari organisasi yang dilarang negara, Partai Komunis Indonesia (PKI). Untuk menjadi Penghayat Kapribaden, agama dan kepercayaan lainnya harus ditanggalkan. Tentu mereka berupaya mengosongi kolom agama dalam KTP. Mereka menjadi minoritas yang rentan menjadi korban dikriminasi.
Foto & Teks: Andrey Gromico
Tepat jam 18:05 malam Senin Pahing, mereka memperingati detik-detik turunnya wahyu kepada Sesepuh Penghayat Kapribaden, Herucokro Semono 62 tahun silam. Bagi mereka kunci dan mijil bukanlah doa atau mantra, melainkan sarana gaib untuk meningkatkan kedekatan dengan Tuhan yang Maha Esa. Hal itu akan menuntun mereka untuk mencapai kesempurnaan sejati dengan cara menjaga kemurnian tingkah laku.
Penghayat Kapribaden tak memiliki kitab suci. Mereka hanya mengacu pada buku tuntunan mencapai kesempurnaan sejati yang ditulis pinisepuh Wahyono Raharjo. Penghayat kapribaden mengajarkan lima gaib dan lima tindakan. Setiap warga Kapribaden yang dianggap mumpuni memiliki dua nama, yakni nama bagi fisik dan rohnya. Manusia secara fisik akan menjadi tua dan mati, tapi bagi mereka, roh tetap abadi. Mereka diajarkan untuk mereduksi sifat buruk dengan berlaku sabar, menerima, welas asih, dan tulus terhadap sesama.
Sampai sekarang tak ada jumlah pasti warga Penghayat Kapribaden. Penghayat kepercayaan di era Orde Baru dianggap bagian dari organisasi yang dilarang negara, Partai Komunis Indonesia (PKI). Untuk menjadi Penghayat Kapribaden, agama dan kepercayaan lainnya harus ditanggalkan. Tentu mereka berupaya mengosongi kolom agama dalam KTP. Mereka menjadi minoritas yang rentan menjadi korban dikriminasi.
Foto & Teks: Andrey Gromico