tirto.id - Kuasa Hukum Amien Rais, Ardy Mbalembout membenarkan bahwa kliennya ditanya penyidik soal kabar hoaks yang dilakukan oleh Ratna Sarumpaet. Menurut Ardy, saat ini Amien Rais masih berstatus sebagai saksi.
“Pertanyaan normatif, seperti kapan bertemu Ratna, apa yang dibicarakan, lantas siapa yang memulai konferensi pers (soal rencana pertemuan dengan Kapolri),” kata Ardy di Polda Metro Jaya, Rabu (10/10/2018).
Ardy mengatakan, Amien Rais baru dua kali bertemu dengan Ratna Sarumpaet. Pertemuan pertama terjadi sekitar tahun 1997-1998 di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta. Pertemuan kedua pada tanggal 2 Oktober, sebelum konferensi pers di rumah Prabowo. Kala itu Ratna menjelaskan kepada Amien soal pengeroyokannya.
Selama proses pemeriksaan selama 6 jam itu, Ardy mengatakan bahwa penyidik juga menyetel video jumpa pers soal rencana pertemuan Amien Rais dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
“Itu pun normatif, bahwa Pak Amien ingin berjumpa dengan Kapolri Tito untuk mengklarifikasi. Itu itikad baik dari kami,” terang Ardy.
Ketika itu, Amien mengatakan ingin bertemu karena banyak terjadi penganiayaan, salah satunya yang menimpa Ratna Sarumpaet sehingga menciptakan keonaran di masyarakat. Selain itu, Ardy menambahkan bahwa polisi memeriksa Amien Rais karena mereka menerima laporan dan aparat tidak boleh menolak pengaduan siapapun.
“Ini ada penyelidikan, kemudian dalam penyidikan ada nama-nama itu (17 politikus yang dilaporkan). Dia diminta klarifikasi isinya (nama Amien dalam laporan tersebut). Walau sifatnya panggilan sebagai saksi, tapi menurut kami tidak ada yang berat (pertanyaan yang menyulitkan),” ucap Ardy.
Dalam proses pemeriksaan itu, Amien Rais juga merasa dihormati dan dimuliakan oleh para penyidik ketika pemeriksaan berlangsung. “Jadi betul-betul suasana akrab penuh tawa,” ungkap Ketua Dewan Kehormatan PAN ini.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Alexander Haryanto
