tirto.id - Keluarga Korban Pesawat Lion Air PK-LQP pasrah mendengar penjelasan dari Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Kombes Pol dr Edy Purnomo.
Edy mengatakan, 64 penumpang pesawat sampai saat ini tak berhasil ditemukan dalam pencarian. Sedangkan 125 jenazah penumpang telah ditemukan.
"Itu karena air laut dan tidak bisa ditemukan lagi. Karena dia tidak bisa ditemukan, jadi tidak teridentifikasi," ujar Edy kepada keluarga korban yang mendatanginya, di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (25/2/2019).
Penjelasan ini dire Kordinator Keluarga Korban Lion Air JT 610, Anton Sahadi.
"Iya, sudah tidak bisa diidentifikasi lagi 99,9 persen. Sangat kecil [kemungkinannya], kecuali kuasa Allah," ujar dia.
Anton menghargai hasil keputusan dari RS Polri tersebut. Kendati demikian, ia tetap meminta Lion Air dan pemerintah untuk bersikap tegas dalam menyikapi kasus yang ia dan keluarga korban lainnya hadapi.
"Secara keilmuan, kami merasa jawaban sudah cukup puas dari pihak RS Polri. Tapi dari sisi lainnya, ketidakpuasan kami ini, Lion dan pemerintah belum ketuk palu bahwa ini sudah selesai," ujar dia.
Edy menambahkan, saat ini masih ada satu kantung lagi berisi beberapa bagian badan yang dalam proses identifikasi.
"Masih ada. Kan tadi lagi dicek juga. Dan yang keluarganya masih menunggu tulang-belulang yang tujuh kilo belum diumumkan," kata dia.
Edy juga menambahkan sudah ada 30 potongan bagian tubuh korban yang telah diserahkan kepada keluarga sampai dengan saat ini. Sedangkan, 6 bagian tubuh korban yang masih belum diambil keluarga korban.
"Jadi total 30 body part sudah dibawa ke keluarganya, sisanya 6 [potong bagian tubuh] masih di sini tinggal diambil keluarganya. Yang lain diserahkan kepada rumah sakit buat dimakamkan," ungkap dia.
Pesawat Lion Air registrasi PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat pada Jumat, 23 November 2018. Seluruh penumpang, kru, dan pilot sebanyak 189 orang meninggal dunia.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Zakki Amali
