tirto.id - Kepala Rumah Tahanan (Karutan) Kelas I Depok, Anton ditangkap polisi diduga terkait narkoba. Penangkapan terjadi pada akhir Juni 2021 lalu oleh penyidik Polres Metro Jakarta Barat.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Ditjen PAS, Rika Aprianti membenarkan kabar tersebut.
"Betul informasi yang dimaksud. Yang bersangkutan berada di kepolisian. Penangkapan terjadi bagian dari bersih-bersih lembaga pemasyarakatan dari narkoba," ujarnya kepada Tirto, Minggu (18/7/2021).
Rika tidak menjelaskan secara rinci peranan dari Karutan tersebut karena masih dalam proses penyidikan di kepolisian. Kekosongan Karutan Kelas I Depok kini diisi sementara oleh pejabat pelaksana harian (Plh).
Ia hanya menekankan hal ini bagian komitmen Ditjen PAS Kemenkumham untuk memerangi narkotika. Tak ada upaya penindakan tebang pilih bagi mereka yang terlibat narkoba, baik pengedar ataupun pemakai.
"Baik itu oknum petugas atau oknum warga binaan akan ditindak sesuai aturan yang berlaku," ujarnya.
Penangkapan Anton menambah daftar panjang keterlibatan pejabat rumah tahanan di bawah Kemenkumham terlibat narkoba.
Sebelumnya pada 2018, Cahyono Adhi Satriyanto eks Kepala Rutan Purworejo dan Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Nusakambangan. Ia jadi tersangka pencucian uang dari bandar narkoba.
Kemudian pada April 2021 ada dua pegawai rutan Kelas II A Ambon berinisial IP (30) dan MC (35) seorang petugas Lembaga Pemasyarakatan Anak Ambon telah ditangkat terkait narkoba.
Menurut Rika, selama tahun 2020, Ditjen PAS telah menggagalkan 300 upaya narkoba masuk ke dalam rumah tahanan dengan berbagai macam modusnya.
"Kami juga sudah memindahkan hampir 300 bandar narkotika ke lapas super security maximum Nusakambangan," ujarnya.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Zakki Amali
