tirto.id - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia terus berupaya meningkatkan penyebaran imunisasi di Indonesia. Khususnya di wilayah Provinsi Papua Barat dan Papua.
Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes, Vensya Sitohang mengatakan polio menjadi persoalan di Papua Barat dan Papua. Sejauh ini sudah dilakukan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) yakni hari-hari di mana beberapa provinsi memberikan imunisasi polio kepada anak-anak.
"Ketika didapati kasus polio di Kabupaten Yahukimo dilakukan Outbreak Respons Immunization yang sudah selesai dalam waktu dua minggu," ujarnya usai acara Imunisasi Lengkap, Indonesia Sehat di Kemenkes, Jakarta Selatan, Selasa (30/4/2019).
Namun menurutnya karena Sub Pin I belum sesuai dengan harapan yang dikehendaki lembaganya. Maka dilakukan kembali Sub Pin tahap II untuk Papua dan Papua Barat.
"Sub Pin I di Papua Barat lebih dari 95 persen. Di Papua itu bervariasi, ada yang belum tercapai, ada juga yang sudah. 10 kabupaten kota sudah tercapai. Artinya ada kurang lebih 50 persen yang belum tercapai," ujarnya.
Masih tingginya angka ketidaktercapaian imunisasi polio di Papua, menurutnya sangat rumit. Faktornya bisa disebabkan oleh berbagai hal.
"Karena di sana sudah ditetapkan oleh TNI dan Polri ada yang daerah merah, abu-abu, dan sebagiannya. Kami pun juga tidak boleh masuk. Selain itu ada juga karena hambatan geografis dan SDM," pungkasnya.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Irwan Syambudi
