Masuk tirto.id
tirto.id - Wakil Menteri Perhubungan, Suntana, mengatakan Kemenhub mempertimbangkan usulan pengaktifan kembali (reaktivasi) Bandara Husein Sastranegara di Kota Bandung atau tetap mengoptimalkan Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka.
Permintaan reaktivasi kedua bandara itu dari Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan dan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Salah satu hal yang menjadi pertimbangan diaktifkan kembali Bandara Husein Sastranegara, yaitu beban anggaran operasional Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka mencapai Rp60 miliar per tahun. Suntana mengatakan Kemenhub akan terus melakukan koordinasi bersama pemerintah daerah.
“Bebannya itu dari Pemda Rp60 miliar per tahun. Tentu itu jadi pertimbangan. Nanti kita putuskan mana yang lebih efektif dan efisien, prinsipnya untuk kebaikan masyarakat dan pemerintahan daerah kita akan solusi yang paling sangat masuk akal dan mendukung semua ini," kata Suntana setelah menghadiri retret kepala daerah gelombang kedua di IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Rabu (25/6/2025).
Suntana menyatakan pihaknya juga akan menelaah lebih lanjut mengenai klaim Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung atas hilangnya potensi 4 juta wisatawan sejak Bandara Husein Sastranegara berhenti beroperasi untuk penerbangan komersial.
“Saya datanya tidak terlalu pasti. Tentu pak wali kota punya argumen dan itu akan jadi bahan diskusi kita,” tutur Suntana.
Suntana menuturkan sedang menghitung rencana reaktivasi dan mengecek saat disinggung mengenai reaktivasi lima jalur rel kereta di Jawa Barat, yaitu jalur Banjar-Cijulang, Cibatu-Garut-Cikajang, Rancaekek-Tanjungsari, Cipatat-Padalarang dan Cikudapateuh ( Kota Bandung)-Ciwidey.
"Salah satu isu yang dibicarakan adalah reaktivasi. Kita sedang menghitung dan cek wilayah.Kita sedang menghitung dan cek wilayah. Beliau (Gubernur Dedi Mulyadi) menginginkan wilayah dari Padalarang menuju Cianjur-Sukabumi, juga wilayah Priangan, sedang kita hitung, insyaallah kita dukung," tuturnya
Penulis: Akmal Firmansyah
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama
