tirto.id - Presiden Jokowi menyebut pertumbuhan perbankan syariah jauh lebih baik daripada bank konvensional di masa pandemi.
"Alhamdulillah, di tengah krisis pandemi COVID-19, saya senang memperoleh laporan bahwa kinerja perbankan syariah Indonesia tetap mencatat pertumbuhan yang stabil, bahwa perbankan syariah berhasil tumbuh lebih tinggi jika dibandingkan dengan perbankan konvensional," kata Jokowi saat memberikan sambutan peresmian PT Bank Syariah Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Senin (1/2/2021).
Jokowi melihat dari sejumlah indikator. Pertama, pertumbuhan aset perbankan syariah mencapai 10,97 persen secara yoy dibandingkan bank konvensional yang hanya 7,7 persen.
Parameter kedua adalah sisi dana pihak ketiga. Jokowi melihat laporan bahwa pertumbuhan dana pihak ketiga di sektor perbankan syariah tumbuh 11,56 persen atau lebih tinggi daripada bank konvensional yang hanya 11,49 persen.
Parameter ketiga adalah pembiayaan. Jokowi mencatat, pembiayaan di sektor perbankan syariah naik 9,42 persen secara yoy atau lebih tinggi daripada bank konvensional yang hanya 0,55 persen.
Jokowi berpendapat, kenaikan angka tersebut akan membuat ekonomi syariah akan semakin diminati publik. Ia menukil data The State of Global Islamic Economy Indicator Report bahwa sektor ekonomi syariah Indonesia terus naik dalam 3 tahun terakhir, yakni peringkat ke-10 di tahun 2018, lalu peringkat ke-5 di tahun 2019 dan peringkat keempat di tahun 2020. Ia optimistis Indonesia akan menjadi pusat ekonomi syariah dan ekonomi syariah akan berdampak bagi masyarakat.
"Saya meyakini Insyaallah bahwa ekonomi syariah Indonesia akan tumbuh sangat cepat, akan berkontribusi besar dalam mewujudkan kesejahteraan umat dan masyarakat kita sebagai bagian dari bukti bahwa Islam merupakan agama yang rahmatan lil alamin," kata Jokowi.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri
